Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat DKI: Prof Yusril Bukan Orang Baru di Demokrat

Kompas.com - 11/04/2016, 15:34 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Tim Penjaringan DPD Demokrat DKI Jakarta Raja Mantan Purba mengungkapkan, Yusril Ihza Mahendra bukan orang baru di Demokrat. Terlebih lagi, Yusril juga pernah bersama-sama mengusung Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014.

"Prof (Yusril) bukan orang baru di Demokrat. Prof pernah mendukung SBY-JK saat pilpres beberapa tahun lalu," kata Ketua Tim Pendaftaran Demokrat DKI Krishna Salmun di Jakarta Timur, Senin (11/4/2016).

Yusril, lanjut Krishna, juga cukup dikenal oleh Demokrat sehingga tak perlu repot untuk mengenali Yusril yang ikut dalam penjaringan Demokrat.

"Beliau kan juga pernah menjabat sebagai menteri. Jadi, kita semua tahu," ucap Krishna.

Kendati demikian, Demokrat menilai ada sistem penjaringan partai yang harus dilalui. Proses tersebut antara lain wawancara dan penyampaian visi-misi kepada Demokrat.

Masa tenggat waktu pengambilan formulir sampai 15 April, sedangkan pengembalian formulir ialah hingga 22 April 2016.

Koordinator Duta Yusril, Ferry Noor, mengungkapkan kedatangannya ke Demokrat mewakili Yusril untuk mengambil formulir penjaringan calon gubernur.

"Ini bagian keseriusan kami untuk mendapatkan hati Demokrat," kata Ferry.

Yusril sendiri sudah mendaftar di dua partai, yakni Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Yusril baru mengembalikan formulir penjaringan Partai Gerindra.

Kompas TV Yusril Optimis Dapat Dukungan Parpol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com