Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Asal Usul Foto Masterplan untuk Pasar Ikan yang Beredar di Medsos

Kompas.com - 12/04/2016, 18:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Masterplan untuk kawasan Pasar Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara, muncul di media sosial. Akun Facebook atas nama Urban Poor Consortium-lah yang menayangkan posting masterplan tersebut di lini masanya.

Pada foto yang di-posting, masterplan ini menerangkan rencana pembangunan kawasan itu oleh pengembang, PT Agung Podomoro dan PSV-Bina Karya. Keterangan pada foto adalah "kue penggusuran untuk siapa".

Saat dikonfirmasi, Koordinator Urban Poor Consortium (UPC) Gugun Muhammad membenarkan bahwa pihaknya yang mem-posting gambar soal masterplan tersebut. Akan tetapi, gambar masterplan ini ternyata bersumber dari pihak lain.

Ada dua pihak yang jadi sumber data UPC mengenai foto masterplan ini. Pertama, Gugun mengaku, UPC mendapatkannya dari seorang pengamat tata kota sekaligus dosen sebuah universitas, Yayat Supriyatna.

Yayat, sebutnya, menyatakan mendapat masterplan dari Ketua Sunda Kelapa Heritage, Daeng Mansur.

"Yang pertama ngeluarin, dari dia memang (Daeng Mansur). (Tidak) tahu, dia dapat dari mana. Jadi (kalau) kami dapatnya dari Mas Yayat Supriyatna, menurut dia, langsung itu dapat dari Daeng Mansur," kata Gugun, saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Kedua, sumber masterplan itu adakah seorang peneliti Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB atau United Nations Educational Scientific Cultural Organization (UNESCO), yang meneliti di Luar Batang. Bedanya, dari Yayat, informasi masterplan yang didapat berupa foto ulang masterplan yang telah ditempelkan di dinding.

Adapun informasi dari peneliti tersebut merupakan versi digital, seperti yang ditampilkan di linimasa akun Facebook UPC.

"Dua fotonya sama, cuma yang satu foto versi digital, yang satu versi cetak yang sudah dipasang di dinding. Kalau yang digital, yang enggak ada garis tepi," ujar Gugun.

Keasliannya

Soal asli atau tidaknya gambar masterplan ini, ia tidak menjawab. Ia malah menyinggung dua kompleks apartemen yang disebutnya milik seorang pengusaha ternama di Tanah Air, yang dibangun di belakang Luar Batang.

"Perkara asli tidaknya, yang jelas di lapangan sudah ada apartemen yang dibangun di situ," ujar Gugun.

Menurut dia, masterplan pada gambar itu bisa saja benar berdasarkan kasus apartemen tersebut. Terlebih lagi, pada 2012, pihaknya pernah mengajukan pembangunan rusun di area tersebut kepada Pemprov DKI, tetapi ditolak.

"Saya enggak tahu kepentingan apa, justru jadi curiga jangan-jangan masterplannya memang benar, memang sudah dikavling-kavling. Selama ini kan memang enggak terbuka," ujarnya.

Soal Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan pihak Agung Podomoro yang membantah, Gugun meragukannya. Ia menantang kedua pihak untuk membuktikan ucapannya.

"Saya pikir kalau memang enggak benar, buktiin aja lalu punya siapa," ujarnya. (Baca: Ahok Ingin Tiru Konsep Agung Podomoro dalam Penataan Pasar Ikan)

Selain itu, ia mengklaim, dari Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Tahun 2014, kawasan yang sama seperti di gambar masterplan yang beredar punya tanda warna ungu, bukan kuning. Ahok disebut termasuk yang ikut merancang RDTR tersebut. Gugun mengaku punya dokumen RDTR itu.

"Itu di RDTR, warnanya ungu, untuk jadi perdagangan dan jasa. Jadi, bisa jadi ruko atau apartemen itu," ujarnya merujuk pada lokasi yang sama seperti di masterplan.

Kompas.com masih mencoba mengonfirmasi kepada pihak terkait yang disebutkan oleh Gugun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com