Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan atas Dugaan Penipuan, Ini Reaksi "Wanita Emas"

Kompas.com - 13/04/2016, 13:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mischa Hasnaeni Moein menuding laporan dugaan kasus tender proyek pembangunan jalan di Jayapura yang menjerat dirinya merupakan laporan palsu.

Oleh karena itu, perempuan yang akrab disapa "Wanita Emas" itu akan melaporkan balik pengusaha Abu Arif ke Mapolda Metro Jaya.

Saat ini, kuasa hukum sedang menyusun untuk melaporkan balik atas tuduhan yang dilakukan. Sebab, dia merasa terganggu dengan tuduhan tersebut, apalagi dia berniat maju pada Pilkada DKI 2017 mendatang.

"Ini pengacara saya lagi nyusun timnya dahulu. Pasti saya akan lapor balik ke Polda Metro Jaya juga," kata Hasnaeni kepada wartawan, Rabu (13/4/2016).

Dia menilai, tuduhan pengusaha itu merupakan kasus lama. Dia menjelaskan, kasus itu terjadi sejak tahun 2003 silam, tetapi baru dilaporkan pada 2014 lalu.

"Itu kasus lama, kasus 2003. Saya sudah di-BAP (berita acara pemeriksaan). Di BAP sudah dijelaskan, saya tak kenal, tak tahu apa-apa. Jelas ada di isi BAP saya jelaskan," tuturnya. (Baca: Polisi Selidiki Laporan Dugaan Penipuan yang Dilakukan "Wanita Emas")

Saat dilakukan pemeriksaan, dia diberi tahu bahwa kasus itu terjadi pada tahun 2003. Namun, dia tak mengetahui apa pun terkait kasus yang dilaporkan itu.

Dia membantah mangkir dari panggilan polisi. Sebab, dia malah pernah datang memenuhi panggilan polisi dan dimasukkan BAP.

"Sudah saya jelaskan di BAP semua. Saya sudah datang, di-BAP. Tahunnya lupa, 2013 atau 2014 saya tak ingat," tambahnya. (Glery Lazuardi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com