Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tewas Dimutilasi, Wanita Hamil Ini Terlibat Perang Mulut

Kompas.com - 13/04/2016, 14:44 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com — Polisi masih menyelidiki kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap seorang wanita hamil di kawasan Cikupa, Tangerang.

Berdasarkan informasi warga, korban sempat perang mulut dengan seseorang di dalam kamar kontrakan yang ditempatinya beberapa hari lalu.

"Hari Minggu (10/4/2016) kemarin sempat kedengeran ada yang ribut-ribut, tetapi habis itu enggak terdengar apa-apa lagi," kata warga bernama Muplihah.

Sehari setelahnya, warga mulai mencium bau tidak sedap dari kontrakan tempat tinggal korban.

"Hari Senin sama Selasa sudah kecium, tetapi enggak terlalu menyengat. Hari ini sudah menyengat banget baunya, kami langsung lapor polisi," kata Mahmud (43), warga lainnya.

Para tetangga pun melaporkan bau tak sedap ini kepada polisi. Dugaan warga kemudian terjawab.

Di dalam kamar kontrakan bercat putih itu ditemukan plastik di depan kamar mandi, yang berisi mayat wanita.

(Baca: Wanita Hamil 7 Bulan Tewas dengan Badan Termutilasi di Cikupa)

Belum diketahui pasti, identitas dari orang yang melakukan pembunuhan terhadap wanita berambut panjang dan ditengarai berusia 30 tahun tersebut.

Warga hanya mengetahui bahwa korban tinggal bersama suaminya, yang juga belum diketahui identitasnya.

"Mereka juga belum lama ini mengontrak di sana, pasangan muda sepertinya," kata tetangga lainnya, Nono (35).

Korban yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan tewas dalam keadaan termutilasi di dalam kamar sebuah kontrakan di wilayah Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (13/4/2016) pagi.

Wanita yang juga sedang hamil itu ditemukan terbungkus plastik hitam di kamar kontrakan di kawasan Desa Telaga Sari RT 12/RW 01 Cikupa.

(Banu Adikara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com