Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Masterplan Pasar Ikan Berasal dari Forum di Kaskus

Kompas.com - 13/04/2016, 15:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Asal-usul foto yang beredar soal masterplan wilayah Pasar Ikan ternyata bersumber dari sebuah akun di jejaring sosial Kaskus. Masterplan itu sudah di-post di forum Kaskus sejak 2013 oleh akun san2salim.

Peneliti United Nations Educational Scientific Cultural Organization (UNESCO), Rita Pandawangi, angkat bicara setelah namanya dikaitkan tentang beredarnya gambar masterplan itu belakangan ini. Ia membenarkan memberikan gambar itu kepada Koordinator Advokasi Urban Poor Consortium (UPC) Gugun Muhammad.

Rita mengatakan, gambar yang beredar itu didapatnya dari seseorang yang mengambilnya dari internet.

"Gambar itu sudah beredar di forum Kaskus sejak tahun 2013," kata Rita, yang saat ini berada di Singapura, kepada Kompas.com saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (13/4/2016).

Rita mencantumkan link pada forum Kaskus sebagai sumber gambar yang sekarang beredar tersebut, yaitu http://www.kaskus.co.id/thread/51132dd2562acf7e62000005/komunitas-calon-penghuni-pluit-sea-view-apartemen/29.

Rita sendiri tak tahu siapa pemilik akun san2salim. Di forum Kaskus, akun Destined sempat menanyakan dari mana akun san2salim mendapatkan masterplan tersebut. San2salim mengaku susah menjelaskannya.

"Susah gw jelasinnya, itu yang gw bikin cuma jiplak. orang kayak kita ngumpulnya di kaskus orang yg lebih tinggi dari kita juga punya komunitas se-level-nya (semacam persatuan pengusaha gitu), dan informasi di atas lebih terbuka buat sesamanya; mereka2 ini bisa tau daerah mana yang bisa berkembang, emang dirancang untuk menjadi mahal, bahkan semua ada datanya berapa banyak orang kaya/menengah di suatu daerah, akan pelebaran jalan dimana dan akan dibangun apa dimana nah gw kenal beberapa yang mau sedikit share," ujar san2salim.

"Tapi gw juga gak punya data lengkap ini, dan kalo pun gw dapet gak bisa di share, planning bisa saja berubah tapi gak akan jauh, bisa aja gak jadi apartemen tapi komplek ruko, dsb (kecenderungan lebih ke bangun apartemen)," tulis san2salim lagi.

Buka informasi

Warga juga mengaku kepadanya didekati oleh pengembang. "Warga Luar Batang mengaku sudah banyak didekati pengembang untuk dibeli tanahnya. Itu temuan saya waktu mapping di sana, Agustus 2015-Februari 2016," ujar Rita.

Secara pribadi, dirinya menyatakan lebih senang kalau gambar yang beredar itu tidak benar. Sebab, kalau benar maka Kampung Luar Batang yang merupakan kampung bersejarah tertua di Jakarta bakal dikepung apartemen.

Ia berharap Pemprov DKI Jakarta dan pengembang bisa terbuka ke publik mengenai hal ini. Kalau perlu membuktikan bahwa masterplan itu tidak benar dengan menunjukkan data serupa.

"Harus berani buka informasi. Kalau cuma menyangkal dengan kata-kata terlalu abstrak dan susah dibandingkan. Mestinya mereka keluarkan masterplan mereka yang 'sebenarnya'. Kalau mau membantah gambar ya dengan gambar, supaya jelas," ujar Rita.

Secara terpisah, pengamat perkotaan Yayat Supriyatna yang dikonfirmasi membenarkan bahwa dirinya memberikan foto kepada Urban Poor Consortium (UPC). Foto itu ia dapatkan dari Ketua Sunda Kelapa Heritage, Daeng Mansur.

"Terus ada sumber konsultan dari Singapura, tetapi dari komunitas ini saya tidak bisa menyebutkan namanya," ujar Yayat. (Baca: Misteri Asal Usul Foto Masterplan untuk Pasar Ikan yang Beredar di Medsos)

Namun, Yayat mengatakan, sebenarnya di Luar Batang informasi rencana pengembangan kawasan ini sudah beredar. "Di sana sudah terinformasi lengkap, ditempel di sebuah masjid di sana," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com