Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Pramuka dan Cempaka Putih Juga Akan Dipersempit demi Pelebaran Trotoar

Kompas.com - 19/04/2016, 14:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan, rencana penyempitan ruas jalan demi pelebaran trotoar tidak hanya dilakukan di jalan protokol. Sejumlah ruas jalan lain yang bukan jalan protokol juga akan mengalami penyempitan demi pelebaran trotoar.

Ahok mengatakan, jalan umum bukan protokol yang sejauh ini masuk dalam rencana tersebut adalah Jalan Pramuka, Jakarta Timur dan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. "Kita kaji Jalan Pramuka dan Cempaka Putih. Sudah kita putuskan lebih baik melebarkan trotoar daripada terus tambah jalan," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (19/4/2016).

Namun, Ahok menegaskan jalan umum bukan protokol tidak akan menjadi lokasi pelarangan sepeda motor. Ia memastikan pelarangan sepeda motor hanya akan berlaku di jalan-jalan protokol saja.

Sejak Desember 2014 sampai saat ini, pelarangan sepeda motor sudah berlaku di Jalan Medan Merdeka Barat dan MH Thamrin. Pada Mei 2016, pelarangan direncanakan akan diperluas ke Jalan Sudirman.

"Jalan protokol yang ada bus tidak kita kasih lewat (sepeda motor). (Jadi sepeda motor) dari (jalan) belakang saja," ujar Ahok.

Rencana penyempitan ruas jalan demi pelebaran trotoar berawal dari keinginan Ahok menghilangkan jalur lambat di Jalan Sudirman. Jalan Sudirman nantinya akan lebih sempit karena hanya memiliki satu jalur, yakni satu jalur yang kini digunakan sebagai jalur cepat.

Ahok menjanjikan, trotoar di Jalan Sudirman nantinya akan lebih lebar, mencapai 9,5 meter.

Tujuan mempersempit jalan dan melebarkan trotoar adalah untuk mempersiapkan beroperasinya mass rapid transit (MRT) pada 2019. Ahok menegaskan, jika MRT beroperasi, penggunanya harus memiliki akses untuk berjalan kaki secara nyaman saat keluar dari stasiun.

"Kalau kamu lebarin jalan terus, mobil terus, tidak bakal selesai. Kalau bilang kemacetan kamu mau nambah jalan, berapa pun tidak akan pernah menang lawan mobil," kata Ahok di Balai Kota di Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com