Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patroli Keamanan Buntuti Perahu yang Mendekati Pulau G

Kompas.com - 20/04/2016, 15:17 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pulau G kini semakin sulit didekati. Setelah aksi penyegelan oleh ratusan nelayan Teluk Jakarta pada Minggu (17/4/2016) lalu, petugas keamanan lebih ketat menjaga pulau proyek dari PT Muara Wisesa Samudera, anak perusahaan PT Agung Podomoro Land (APLN).

Kompas.com mencoba mendekati Pulau G dengan perahu nelayan tradisional dari Kali Adem, Muara Angke, Rabu (20/4/2016). Jarak antara Muara Angke dan Pulau G hanya beberapa ratus meter.

Saat sampai di sisi barat pulau, dua kapal patroli keamanan langsung berjalan menuju perahu nelayan yang ditumpangi Kompas.com. Kapal di bagian depan berukuran lebih besar daripada kapal di bagian belakang.

Kapal itu berada sekitar 100 meter dari perahu nelayan. Dengan kecepatan tinggi, kapal itu berjalan ke sisi selatan pulau. Dalam kapal tersebut, terdapat petugas keamanan lebih dari tiga orang dengan rompi oranye.

Sementara itu, kapal di belakangnya lebih kecil. Kapal cepat itu awalnya mengikuti arah dari kapal besar di depannya. Namun, saat perahu nelayan berjalan mendekati pulau, kapal patroli itu kemudian berputar arah.

Dengan kecepatan tinggi, kapal itu mulai mendekat. Jarak antara kapal patroli dan perahu nelayan sekitar 60 meter. (Baca: Pengembang Masih Lanjutkan Reklamasi Pulau G)

Saat perahu yang ditumpangi Kompas.com mencoba berhenti untuk mengabadikan gambar dan melihat sekitar Pulau G, kapal patroli itu makin mendekat.

Kalur, nelayan Teluk Jakarta, yang mengantar Kompas.com dengan perahunya, pun tak mau ambil risiko. Mesin kembali dinyalakan dan langsung tancap gas.

"Kalau berhenti risikonya nanti bisa ribut. Soalnya di sini dilarang berhenti, apalagi sampai naur (menjaring ikan)," kata Kalur sambil memacu perahunya menjauh dari Pulau G, Teluk Jakarta, Rabu.

Perahu kemudian menyusuri sisi utara dan sisi timur pulau. Setelah perahu menjauh, kapal patroli itu tak lagi mengikuti. Namun, saat perahu berhenti dan mendekati kapal yang mengeluarkan pasir di sisi timur pulau, tampak kapal patroli besar berada di sisi kapal pasir tersebut. (Baca: Pemerintah Sepakat Hentikan Sementara Reklamasi di Teluk Jakarta)

Awalnya, kapal tersebut berjalan. Saat perahu nelayan berhenti, kapal pun juga berhenti. Tak terlihat banyak aktivitas di kapal patroli keamanan itu. Namun, beberapa petugas tampak memperhatikan perahu nelayan yang berhenti dan mengabadikan aktivitas pembentukan pulau reklamasi.

Karena patroli keamanan ketat, Kompas.com tak bisa menginjakkan kaki di Pulau G. Aktivitas reklamasi Pulau G sendiri masih berlangsung hingga saat ini. Padahal, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengeluarkan keputusan pemberhentian sementara reklamasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com