Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Pelariannya, Pemutilasi Wanita Hamil di Cikupa Kehabisan Uang

Kompas.com - 21/04/2016, 16:41 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - AG (33), buronan polisi sekaligus terduga pemutilasi teman wanitanya, NA (34) di Cikupa, Kabupaten Tangerang, tidak mempersiapkan apapun ketika kabur ke Surabaya, sepekan yang lalu.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (21/4/2016).

"Selama pelaku melarikan diri, dia tidak bekerja, dia kehabisan uang. Di Surabaya dia sudah tujuh hari," kata Krishna.

NA ditemukan sudah tidak bernyawa di sebuah rumah kontrakan daerah Cikupa pada Rabu (13/4/2016) lalu. Setelah dicari tahu lebih lanjut, rumah tersebut sebelumnya ditempati oleh AG dan NA.

Mereka menjalin hubungan hingga akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama di sana. Kepada NA, AG mengaku belum menikah, sedangkan NA mengakui dirinya berstatus janda dengan dua anak. (Baca: Tersangka Pelaku Mutilasi Cikupa Menangis Saat Ditangkap di Rumah Makan)

Hubungan mereka berlangsung lancar sampai pada akhirnya NA mengetahui AG telah beristri dan sudah mempunyai anak. Hal itu memicu kemarahan NA yang diperlihatkan dengan melontarkan kata-kata kasar kepada AG ketika mereka bertengkar pada hari Minggu (10/4/2016).

Dari pertengkaran itu, AG mengaku khilaf dan membunuh NA dengan memukulnya. Setelah NA meninggal dunia, untuk menutup jejaknya, AG memutilasi tubuh NA menjadi lima bagian. AG telah diamankan dan dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk diperiksa.

Setelah pemeriksaan rampung, Krishna berjanji akan mengungkapkan cerita di balik pembunuhan dan mutilasi tersebut. (Baca: Usai Mutilasi Wanita Hamil, AG Kabur ke Rumah Pacarnya yang Lain)

Kompas TV Misteri Kasus Mutilasi Ibu Hamil (Bag. 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com