Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Ajak PPP Berkoalisi

Kompas.com - 27/04/2016, 22:29 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada Rabu (27/4/2016) malam bertemu dengan sejumlah petinggi Partai Persatuan Pembangunan. Sandi mengatakan, pertemuan ini adalah bagian dari komunikasi politik jelang Pilkada DKI 2017.

"PPP punya basis yang kuat dan saya berharap ini akan menghasilkan komunikasi yang baik dalam konteks membangun koalisi yang dekat dengan rakyat, untuk Jakarta yang lebih baik," kata Sandiaga Uno di Te Sate, Jakarta Pusat, Rabu.

Sandiaga berharap dapat menggandeng PPP untuk koalisi. Namun, saat ini ia masih menunggu persetujuan dari partainya untuk menggandeng PPP dalam koalisi.

"Kalau buka pendaftaran dalam rangka komunikasi politik dan sejalannya diizinkan kami oleh Gerindra, jadi kami perlu jajaki. Jadi prosesnya sendiri kami akan ikuti," ujar Sandi.

Sementara itu, Abdul Aziz, Sekretaris DPW DKI Jakarta PPP, mengatakan, saat ini partainya belum membuka pendaftaran meskipun hari ini Kemenkumham telah mengesahkan kepengurusan.

"Dalam tiga bulan ke depan kami akan melakukan konsolidasi organisasi, termasuk di antaranya yaitu target utamanya adalah pilkada," kata Aziz.

Ia meyakinkan PPP akan membuka pendaftaran pada sekitar Agustus mendatang. Hal ini dikarenakan PPP memiliki kursi yang cukup banyak, yaitu 10 kursi.

"Kami membawa amanah cukup banyak dari rakyat Jakarta dan kami membuka diri kepada siapa pun yang mau bersilaturahim," ujar Aziz. (Baca: Sandiaga Daftar ke Banyak Partai agar Peluang Koalisi Lebih Lebar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com