Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekda DKI Akui Terima Rp 100 Juta Tiap Bulan dari Ahok, tetapi...

Kompas.com - 02/05/2016, 14:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengakui mendapat uang operasional tambahan sebesar Rp 100 juta tiap bulannya dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Uang itu bisa dipergunakannya untuk kegiatan apapun.

"Itu kebijakan gubernur. Kira-kira baru berjalan setahun dan anggarannya dari operasional gubernur," kata Saefullah, saat ditemui seusai apel Hari Pendidikan Nasional, di Lapangan Eks IRTI Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016).

Uang operasional itu biasanya digunakannya untuk keperluan sumbangan pernikahan, tempat ibadah, dan lain-lain. Penggunaan uang operasional itu juga rutin dilaporkan.

Ide awal pemberian uang operasional kepada Sekda dan Wali Kota berasal dari Asisten Sekda bidang Pemerintahan Bambang Sugiyono. (Baca: Ahok Kasih Uang Rp 100 Juta Tiap Bulan untuk Sekda, Boleh Dipakai untuk Kampanye)

"Pak Bambang ditanya (Ahok), berapa duit sih wali kota butuh buat kondangan dan lain-lain? Jawabnya, ya sekitar Rp 40-50 juta, ya itulah yang dimanfaatkan. Karena kami sudah tidak terima apa-apa lagi, termasuk honor," kata Saefullah.

Hanya saja, ia membantah kalau uang operasional ini digunakan untuk kebutuhan kampanye. Ahok sebelumnya membebaskan Saefullah untuk mempergunakan uang operasional itu, termasuk untuk kampanye.

"Kalau soal kampanye, saya bantah dan saya enggak pernah mengkampanyekan diri saya untuk menjadi gubernur atau wagub. Kalo saya kampanye, saya salah, karena melanggar sumpah jabatan saya," ujar Saefullah.

Ahok sebelumnya mengaku memberi tambahan uang operasional kepada Saefullah sebesar Rp 100 juta tiap bulannya. Uang itu bisa digunakan untuk apapun, termasuk kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Saya juga kasih uang buat Pak Saefullah, 'Ini saya kasih uang kamu Rp 100 juta ya setiap bulan supaya ada uang kalau ke masyarakat. Mau dipakai untuk membangun kampanye mau gubernur juga boleh kok, Pak'. Betul kok," ujar Ahok di rumahnya di Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Minggu (1/5/2016) kemarin.

Tidak lama kemudian, muncul website www.bangipul.com yang berisi informasi mengenai Saefullah. Ahok pun tidak ambil pusing apakah website tersebut dibuat Saefullah dari uang pemberiannya atau bukan.

Kompas TV Ahok: Ini Semua untuk Turunin Biaya Hidupmu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com