Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/05/2016, 22:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Yusril Ihza Mahendra mengeluh di hadapan warga Bidaracina, Jakarta Timur, saat menghadiri undangan warga setempat.

Yusril, yang saat ini menjadi salah satu bakal calon gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada DKI 2017 walau belum ada partai yang resmi mengusungnya, mengatakan, dia merasa jadi korban fitnah dan propaganda di media sosial.

Hal itu, kata dia, berkaitan dengan meme yang beredar di media sosial yang membandingkan dirinya dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Meme itu dianggapnya menyudutkan dirinya karena menyebut kalau pilih Ahok, maka akan mendapatkan rumah bagus, tetapi kalau mau tetap tinggal di tempat kumuh, silakan pilih Yusril.

"Dibikin foto meme kalau Pak Ahok, nih rumah susun rapi, kalau yang mau kumuh, pilih Yusril. Memang saya mau mempertahankan kampung itu jadi kumuh selamanya? Tidak!" kata Yusril saat berbicara di hadapan warga Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (3/5/2016).

Yusril merupakan kuasa hukum warga Bidaracina dalam perkara melawan Pemprov DKI Jakarta terkait dengan lokasi proyek sodetan Sungai Ciliwung. Dalam perkara di PTUN, warga Bidaracina telah dinyatakan menang.

Namun, Pemprov DKI akan naik banding dengan mengajukan kasasi terhadap putusan itu.

Kepada warga Bidaracina, Yusril menyatakan, dia punya program untuk membenahi kampung-kampung di Jakarta. Ia mengatakan akan membantu warga memperbaiki rumah dan memperbaiki lingkungan yang kumuh.

Yusril juga mengatakan, dirinya difitnah di media sosial bahwa dia membantu kasus hukum yang menimpa warga karena berniat menjadi gubernur. Ia membantah hal itu.

Yusril mengatakan, dirinya pernah membantu warga Pulogadung yang terancam digusur tahun 2013. Padahal, saat itu, ia mengaku tak punya pikiran untuk menjadi gubernur DKI.

"Kita juga bela rakyat di Bidaracina ini bulan Agustus tahun 2015. Belum ada pikiran mau jadi gubernur. Saya baru mengatakan akan maju jadi gubernur tanggal 6 Februari 2016, dan dimuat media massa," kata Yusril.

Kompas TV Gerindra Tentukan Cagub DKI Jakarta
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Megapolitan
KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

Megapolitan
15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Megapolitan
Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara 'Online'

Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara "Online"

Megapolitan
F-Golkar DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

F-Golkar DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

Megapolitan
Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Megapolitan
Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Megapolitan
Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com