JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mencurigai lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menentang penggusuran permukiman liar di Bukit Duri, Jakarta Selatan. LSM tersebut, kata Ahok, juga menentang penggusuran di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur.
"Ini sama kayak kasus Kampung Pulo, ada LSM marah-marah, ketemuan sama saya tiga kali. Sekarang LSM ini pindah membela (warga) yang (tinggal) di pinggir Bukit Duri. Ada pertemuannya, disebarkan di grup WA (WhatsApp)," kata Ahok, di Balai Kota, Kamis (12/5/2016).
Meski demikian, Ahok enggan menyebut LSM yang dimaksud. Menurut Ahok, kini warga Kampung Pulo menolak LSM tersebut dan mendukung normalisasi Kali Ciliwung. (Baca: Bendera Ormas dan LSM Masih Terpasang di Pasar Ikan)
"Sekarang lucu gitu, satu pihak ada yang marah-marah ke saya soal izin reklamasi. Akan tetapi, orang mereklamasi sungai, kok enggak ada yang ribut, malah dibelain," kata Ahok.
"Dulu ada yang fitnah saya di Kampung Pulo, kalau saya mau gusur kuburan. Mana mungkin sih nenek moyang kamu buat kuburan di dalam sungai," kata Ahok. (Baca: Kalla: Pemerintah dan LSM Tak Boleh Saling Curiga)
Di sisi lain, Ahok menampik, dirinya bukan akan menggusur kawasan Bukit Duri, melainkan permukiman liar yang berada di atas penampang basah Kali Ciliwung.
"Makanya tetap kami kasih SP (surat peringatan) 1. Beberapa warga sudah mau pindah (ke rusun), kok," kata Ahok. (Baca: Pemkot Jakut Imbau Ormas dan LSM Tidak Beraktivitas di Pasar Ikan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.