Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kekhawatiran Ahok jika TNI dan Polri Tak Dilibatkan dalam Penertiban

Kompas.com - 14/05/2016, 08:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, terlibatnya TNI dan Polri dalam kegiatan penggusuran merupakan bentuk pendampingan dan pengamanan terhadap anggota Satpol PP.

Dengan keberadaan TNI dan Polri, ia yakin tidak akan ada kelompok warga yang mau berlaku anarkistis.

Ia kemudian mencontohkan kasus penggusuran lahan sekitar makam Mbak Priok pada beberapa tahun silam. Saat itu, kata dia, kegiatan penggusuran tidak didampingi dengan adanya keterlibatan aparat TNI dan Polri.

"Kalau kita hanya Satpol PP yang jalan, kamu ingat enggak kasus Mbah Priok? Kalau cuma Satpol PP, dibantai enggak orang kita?" ujar Ahok di Balai Kota, Jumat (13/5/2016).

Tidak hanya itu, Ahok menyebut keberadaan anggota Polri juga berguna sebagai saksi jika ada bentrokan fisik antara anggota Satpol PP dan warga.

Ia kemudian mencontohkan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Monas pada pertengahan 2015 silam. Saat itu, kata dia, ada anggota Satpol PP yang sebenarnya melawan saat akan dikeroyok oleh PKL.

Namun, anggota Satpol PP itu kemudian dituding melakukan kekerasan. Karena tak ada sanksi yang bisa memperkuat keterangan, anggota Satpol PP itu, harus mendekam di penjara.

"Nah kalau ada bantuan polisi, polisi kan jadi saksi," ujar dia.

Keterlibatan TNI dan Polri dalam kegiatan penggusuran belakangan dipermasalahkan oleh sejumlah pihak karena keberadaannya dinilai tidak lagi sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai lembaga negara yang berperan menjaga pertahanan negara.

Meski demikian, Ahok punya argumentasi sendiri. Ia menyamakannya dengan kasus dilibatkannya anggota TNI dan Polri dalam pengamanan unjuk rasa saat adanya unjuk rasa buruh.

"Saya tanya kamu, saat demo buruh, ada polisi enggak? Kenapa kamu enggak tanya itu? Ada demo, ada Hari Buruh, kenapa TNI dan Polri harus turun? Harusnya enggak perlu dong, kan dia bilang damai, tidak anarkistis, kenapa polisi perlu repot-repot harus turun sampai belasan ribu? Karena (demonya) bikin takut," ucap Ahok.

"Sekarang saya tanya, kalau ada demo, kenapa kamu takut kalau enggak ada polisi? Kalau kamu enggak macam-macam kenapa takut?" ujarnya.

Kompas TV Penertiban Kawasan Kalijodo Dilakukan Besok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com