JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung mengapresiasi wacana dibentuknya koalisi gemuk pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Koalisi gemuk itu rencananya akan diisi oleh partai politik non-pendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Adapun dua partai politik yang sudah mendukung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah Partai Nasdem dan Partai Hanura.
"Bagus. Koalisi gemuk itu bagus," kata Lulung saat ditemui wartawan seusai bersosialisasi dengan warga di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (15/5/2016).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemprov DKI Jakarta sebagai Ibu Kota, Pilkada DKI berbeda dengan daerah lainnya. Pilkada daerah lain hanya membutuhkan suara terbanyak untuk dapat menjadi kepala daerah, sedangkan pada Pilkada DKI Jakarta, seseorang harus mendapat 50 persen plus 1 jika ingin menjadi kepala daerah.
"Sekarang ada yang melakukan uji materiil agar Pilkada Jakarta sama dengan daerah lain. Tetapi, ingat, ini sistemya harus diamandemen karena kalau uji materiil ini dikabulkan, wali kota juga harus dipilih," kata Lulung.
Adapun rencana koalisi gemuk itu datang dari Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik. Partainya berencana menggandeng Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang memiliki suara mayoritas atau 28 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Kemudian, mereka juga akan menggandeng PPP, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), hingga Partai Amanat Nasional (PAN).