Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan yang Ambruk di Tol BSD Akan Dibangun Kembali

Kompas.com - 16/05/2016, 22:28 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Jembatan penyeberangan orang (JPO) yang ambruk di Km 7 +600 ruas tol BSD dipastikan akan dibangun kembali.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai Purwoto, selaku salah satu pemegang konsesi jalan tol sepanjang Serpong-Pondok Aren, kepada pewarta, Senin (16/5/2016) malam.

"Setelah jalan tol ini normal kembali, jembatan akan kami desain ulang dengan tim konsultan dan teknis, termasuk apakah akan pakai bahan beton atau baja," kata Purwoto.

Proses desain hingga pengerjaan jembatan itu, disebut Purwoto, agak lama, bisa memakan waktu sampai tiga bulan. Pihaknya harus memastikan benar-benar apakah jembatan yang akan dibangun nanti layak dilalui dan dipastikan aman untuk dilewati oleh warga sekitar.

Selama ini, jembatan yang ambruk itu digunakan oleh warga Kampung Serua Poncol untuk menyeberang dari tempat mereka di sisi kanan ke sisi kiri dan sebaliknya. (Baca: Puing Jembatan yang Ambruk di Tol BSD Selesai Dipindahkan)

Dengan ambruknya jembatan hingga dibangun kembali sekitar tiga bulan mendatang, warga dipastikan harus memutar jalan untuk dapat menyeberang. Ambruknya jembatan tersebut disebabkan crane yang diangkut truk trailer B 9026 UEA pada Minggu (15/5/2016) malam, tepatnya pukul 21.45 WIB.

Saat melintas dari arah BSD menuju Jakarta, tiang crane naik karena hidroliknya berjalan lalu menghantam badan jembatan yang membuat jembatan ambruk seluruhnya. Sopir truk, Marsan Simbolon (34), mengaku kaget dan bingung mengapa tiang crane yang dia angkut di truk trailernya bisa naik sendiri dan mengenai jembatan.

Akibat kejadian tersebut, sebagian ruas tol BSD arah Jakarta ditutup sementara sejak kemarin hingga malam ini sambil menunggu reruntuhan jembatan dipindahkan dan jalan dibersihkan dari puing-puing yang ada. (Baca: Pemindahan Jembatan Hampir Rampung, Ruas Tol Jakarta-BSD Sudah Bisa Dilewati)

Rencananya, pukul 22.00 WIB ini, ruas jalan tersebut sudah bisa dilalui. Namun, pantauan Kompas.com di lapangan, area itu masih ditutup, dan di sisi jalan satunya diberlakukan sistem buka tutup bagi kendaraan yang mengarah ke Jakarta.

Kompas TV Sebagian Badan JPO BSD Sudah Dipindahkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com