Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD DKI Jengah, Kunker ke Jepang Malah Dikira Plesiran

Kompas.com - 18/05/2016, 08:02 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi beberapa kali mengeluhkan negatifnya respons publik terhadap anggota dewan yang kunjungan kerja ke luar negeri. Hal ini dia ungkapkan di tengah-tengah penjelasannya mengenai kunjungan Seoul Metropolitan Council ke DPRD DKI Jakarta kemarin.

"Di Indonesia, kami diberitakan seolah jalan-jalan, uang sakunya wah besar. Padahal mah enggak gitu," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih Jakarta, Selasa (17/6/2016).

Dalam kunjungan sister city yang lalu, Prasetio pergi ke Tokyo, Jepang, bersama tiga anggota DPRD yang lain. Kata Prasetio, satu orang anggota Dewan dibekali uang Rp 18 juta.

"Satu orang Rp 18 juta belum potong makan dan potong hotel. Wah enggak cukup bos. Sewa mobil di sana tiga hari saja Rp 30 juta," ujar Prasetio.

Prasetio mengaku lebih banyak berjalan kaki selama di Tokyo. Untungnya, kata Prasetio, Jepang merupakan negara yang ramah bagi pejalan kaki. Mereka bisa melihat banyak orang memilih berjalan kaki untuk beraktivitas.

Ia membantah jika disebut hanya bersenang-senang selama berada di Tokyo. Apalagi biaya hidup di sana begitu tinggi, anggota Dewan juga kesulitan untuk mendapatkan makanan.

Selama di sana, anggota Dewan mengurus keperluan sehari-hari secara mandiri. Sebab, pemerintah Jepang tidak menyediakan akomodasinya.

"Yang agak beruntung itu yang ke Korea karena pemerintah sana sangat membantu. Anggota Dewan dijemput lalu selama di sana juga dijamu," ujar Prasetio.

Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPRD DKI Maman Firmansyah juga pergi ke Jepang.

"Hari pertama kita di Tokyo ketemu dengan parlemen Tokyo. Hari kedua kita ke pusat kendali bawah tanah," ujar Maman.

Hari berikutnya, mereka berkunjung ke Dinas Kebersihan setempat untuk melihat reklamasi yang menggunakan material sampah. Setelah itu, mereka mengunjungi Kedutaan Besar Indonesia yang ada di sana.

"Hari terakhir barulah kita istirahat karena mau pulang. Lelah juga kita. Jadi enggak ada waktu untuk jalan-jalan segala macam," ujar Maman.

"Kita cuma sehari ambil nafas," celetuk Prasetio.

Prasetio malah balik mengkritik eksekutif yang lebih sering melakukan kunjungan sister city. Kata dia, sudah banyak pejabat DKI yang ke Tokyo dan melihat hal yang sama dengan anggota DPRD DKI. Namun, kunjungan eksekutif tidak pernah menghasilkan kebijakan konkret di Jakarta.

"Implementasinya mana? Itu kan sama-sama berangkat pakai duit rakyat. Kok kalau saya yang berangkat seolah-olah saya hanya jalan-jalan. Empat hari saya di sana, pulang selalu pukul 21.00. Saya minta ke eksekutif yang sudah diikirim ke Jepang, Cina dan yang lain, implementasikan ke Jakarta karena ini bagus sekali," ujar Prasetio.

Meski dikritik publik, Prasetio memilih menerima saja. Hasil kunjungannya ke Jepang pun sudah dirangkum dalam sebuah laporan untuk bisa didiskusikan bersama pihak eksekutif. Harapannya, hal-hal baik yang ada di sana bisa diterapkan di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com