TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pendaratan dan Izin Masuk Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, I Gusti Bagus, menyatakan, peristiwa penumpang penerbangan internasional Lion Air JT 161 Singapura-Jakarta yang diturunkan di terminal domestik pada Selasa (10/5/2016) lalu merupakan yang pertama kali terjadi di Bandara Soekarno-Hatta.
Gusti menyayangkan pihak Lion Air yang terkesan menutup-nutupi kejadian tersebut hingga baru diketahui tiga hari setelahnya, yakni Jumat (13/5/2016).
"Ini baru pertama kalinya kejadian di Bandara Soekarno-Hatta soal salah turun penumpang. Ini hitungannya fatal sekali. Belum pernah ada kejadian seperti ini," kata Gusti kepada Kompas.com di kantornya, Kamis sore.
Akibat kesalahan prosedur Lion Air di bagian ground handling, sebanyak 16 dari total 182 penumpang pesawat itu keluar dari bandara tanpa melalui pemeriksaan imigrasi. Hal itu sangat disesalkan karena tidak ada yang tahu bagaimana riwayat ke-16 penumpang tersebut, apakah mereka orang biasa atau membawa sesuatu yang berbahaya, dan semacamnya.
"Kami sangat menyayangkan pihak Lion Air tidak langsung memberi tahu di hari kejadiannya, sehingga kami harus mencari lagi ke-16 penumpang yang lolos itu buat diperiksa status keimigrasiannya," tutur Gusti.
Sejak Jumat lalu hingga hari ini, pihak Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta telah melakukan clearance atau pendataan terhadap semua penumpang yang keluar bandara tanpa pemeriksaan imigrasi. Dari hasil pemeriksaan, dipastikan 16 penumpang tersebut tidak termasuk dalam daftar cekal maupun daftar orang-orang berbahaya, seperti terduga teroris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.