JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Ground Handling Lion Air Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Alex Manik meminta Presiden Joko Widodo berlaku adil dalam membuat kebijakan terkait Lion Group.
Bahkan, keadilan itu juga ia minta pada Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para anggota DPR RI.
Menurut dia, pembekuan izin rute baru selama enam bulan dan ground handling ini berpengaruh terhadap pegawai ground handling PT Lion Group di Bandara International Soekarno Hatta.
"Kami meminta kepada pemerintah Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden dan seluruh anggota DPR yang terhormat agar berlaku adil dan bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan," kata Alex saat konferensi pers di Lion Air Tower, Jalan Gadjah Mada, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2016).
(Baca: Investor Lion Air Resah Setelah Pembekuan "Ground Handling" dan Rute Baru)
Keputusan perihal pembekuan sementara izin ground handling PT Lion Group oleh Direktorat Jenderal Kementerian Perhubungan ini dibuat menyusul adanya insiden salah antar penumpang pesawat Lion Air JT 161 dari Singapura di Bandara International Soekarno-Hatta pada Senin (16/5/2016).
Atas kesalahan itu, Alex meminta pemerintah untuk membina para pegawai ground handling Lion Group. Ia juga mewakili pegawai lainnya meminta maaf atas insiden tersebut.
"Kami hanya manusia biasa yang tidak lepas dari salah baik disengaja maupun tidak disengaja. Kami bukan penjahat, bukan teroris apalagi koruptor," sambung Alex.
(Baca: Rute Dibekukan, Lion Grup Laporkan Kemenhub ke Bareskrim)
Ia mengatakan, pembekuan ini juga turut mengancam pekerjaan para pegawai ground handling Lion Grorup. Pegawai resah jika kebijakan tersebut diterapkan.
"Dari seluruh teman dan rekan kami, kami butuh pekerjaan, kami butuh makan, di antara kami ada suami, ayah bahkan ada yang tulang punggung utama keluarga," ujar Alex.