Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak WNA Tinggal di Jaksel, Kantor Imigrasi Bentuk Tim Pengawas Orang Asing

Kompas.com - 25/05/2016, 12:48 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2016), mengukuhkan Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora).

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan Cucu Koswala mengatakan, Timpora dibentuk dengan mempertimbangkan banyaknya warga negara asing (WNA) yang tinggal di Jakarta Selatan.

"Jakarta Selatan itu paling banyak dihuni WNA, tercatat sekitar 11.000 orang. Apalagi dengan masyarakat ekonomi ASEAN dan kebebasan visa bagi 169 negara di dunia, akan semakin mendorong WNA datang ke tanah air kita," kata Cucu di Kantor Timpora, Kalibata City Tower Sakura, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2016).

Anggota Timpora ini terdiri dari berbagai unsur pemerintahan, mulai dari kecamatan, suku dinas pemerintah kota, kepolisian, TNI, pengadilan negeri, kejaksaan negeri, Badan Intelijen Negara, dan Badan Narkotika Nasional.

"Kita menerima laporan, menganalisa, mengkaji, dan kemudian melakukan tindakan bersinergi di lapangan," ujar Cucu.

Timpora dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2011, khususnya Pasal 69 tentang keimigrasian.

Menurut Cucu, pengawasan lebih mendalam oleh Timpora ini juga diperlukan mengingat banyaknya masalah yang berkaitan dengan imigran, seperti penyalahgunaan izin tinggal, paham radikalisme, hingga kejahatan siber.

Dari hasil pengawasan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan pada 2015 lalu, 22 WNA divonis dan menjalani hukuman karena terlibat tindak kriminal.

Selain itu, 431 WNA telah diproses secara administratif dengan deportasi dan penangkalan karena melanggar aturan keimigrasian.

Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi juga mengingatkan mengenai rawannya peredaran narkotika yang berasal dari warga negara asing.

"Warga asing banyak yang terlibat tindak kejahatan narkoba. Ini tata cara pemantauan orang asing yang bertugas inventarisasi kegiatan orang asing dan tenaga kerja asing," ujar Tri.

Ke depannya, ia berharap anggota Timpora aktif mengawasi kemungkinan pelanggaran yang dilakukan WNA.

Kompas TV WNA Pemilik Sabu Lolos dari Vonis Mati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com