JAKARTA, KOMPAS.com - Country Manager Trafi Indonesia Dimas Dwilasetio berharap aplikasi Trafi dapat mendorong warga beralih menggunakan transportasi umum.
Sebelum diluncurkan di Jakarta, aplikasi Trafi telah digunakan di Lithuania, Turki, India, dan negara lain.
"Data survei bulan Desember tahun 2014 di Turki dan Lithuania, pengguna Trafi di kota tersebut lebih sering mempergunakan public transport setelah mereka tahu ada aplikasi Trafi," kata Dimas, saat peluncuran aplikasi Trafi, di Penang Bistro, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (25/5/2016).
Hal itu, kata dia, membuktikan bahwa Trafi bisa membantu mendorong warga untuk lebih menggunakan transportasi publik.
(Baca juga: Pelayanan Trafi Akan Diperluas ke Mikrolet dan Kopaja)
Nantinya, menurut Dimas, secara perlahan mereka akan meninggalkan kendaraan pribadinya. Jika hal ini bisa terwujud, maka kemacetan di Jakarta bisa teratasi.
"Jakarta dilihat dari populasinya, sangat potensial market. Permasalahan transportasi umum juga masih banyak, makanya kami coba solve permasalahan transportasi di kota-kota negara berkembang, termasuk Jakarta," kata Dimas.
Adapun Trafi merupakan aplikasi berbasis smartphone, yang dapat memberi kemudahan bagi para pengguna transportasi umum, khususnya transjakarta dan commuter line.
Melalui aplikasi ini, pengguna dapat mengetahui posisi bus transjakarta maupun commuter line secara real-time.
Selain itu, pengguna dapat mengetahui rute dan waktu keberangkatan dua moda transportasi umum tersebut.
Pengguna juga dapat memberi informasi alternatif transportasi umum, yang digunakan dari satu tempat ke tempat lainnya.
(Baca juga: Mudahkan Pengguna Transjakarta dan "Commuter Line", Aplikasi Trafi Diluncurkan)
Aplikasi Trafi dapat diunduh secara gratis melalui Google Playstore dan Appstore. Dalam penggunaannya di Jakarta, Trafi dibantu suplai data oleh Jakarta Smart City dan PT Transjakarta.
"Kalau di negara lain, setiap developer sudah mendapatkan akses untuk jadwal bus, kereta, atau transportasi umum lainnya secara real time. Nah untuk di Jakarta, program Smart City sendiri Pemprov DKI sudah memiliki inisiatif one data access. Jadi kami akan menuju ke sana juga," kata Dimas.
"So that's why mereka sangat kooperatif sekali dengan kami. Mereka sangat open dan approachable, dan mereka sangat bantu kami bagaimana cara mendapatkan data, dan membantu perusahaan bus di Indonesia untuk bisa ditingkatkan penggunanya," ujar Dimas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.