Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Semoga Menang Lawan Pak Ahok Ya, Pak Yusril"

Kompas.com - 27/05/2016, 14:07 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kandidat bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Nurul Huda, Kemang Timur, Jakarta Selatan, Jumat (27/5/2016). Sekitar 15 menit Yusril memberikan khotbah Jumat di masjid tersebut.

Dalam khotbahnya, Yusril menjelaskan mengenai wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu, Yusril mengatakan umat Islam harus berpedoman kepada Al Quran dan hadis dalam menjalankan kehidupan.

Seusai shalat, puluhan warga pun langsung menghampiri Yusril. Mereka ada yang menyalami maupun meminta foto bersama dengan Yusril.

Salah satu warga datang menghampiri Yusril sambil mengajak bersalaman dan turut mendoakan Yusril untuk memenangi Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti.

"Semoga menang lawan Pak Ahok ya, Pak Yusril," ujar salah satu warga tersebut di Masjid Nurul Huda, Kemang Timur, Jakarta Selatan, Jumat.

Mendengar perkataan warga tersebut, Yusril pun tersenyum sambil mengamini perkataan warga tersebut. Ia pun mengatakan, umat Islam harus bersatu agar tidak terpecah belah pada Pilkada 2017 nanti.

"Amin, terima kasih, Pak. Umat Islam harus bersatu di Pilkada 2017 nanti," ucap Yusril kepada warga itu.

Yusril pun meminta doa restu kepada warga agar dirinya dipermudah dalam niatnya untuk maju menjadi gubernur DKI Jakarta.

"Amin, Pak, kita doain biar lancar semuanya," ujar warga lainnya.

Yusril merupakan Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Dia juga mengikuti proses bakal calon gubernur DKI Jakarta dari beberapa partai, yaitu PDI-P, Partai Demokrat, dan Partai Gerindra.

Partai yang dipimpin Yusril tidak mempunyai kursi di DPRD DKI Jakarta sehingga ia harus melamar ke partai lain untuk diusung menjadi calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Yusril bukan pertama kali menjadi khatib shalat Jumat jelang Pilkada 2017 nanti. Catatan Kompas.com, Yusril sudah beberapa kali menjadi khatib shalat Jumat, yaitu di Blok M, Rawa Sari, UNJ, dan Universitas Indonesia.

Kompas TV Yusril & Walkot South Windsor "Blusukan"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com