Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Karena Banyak yang Sudah Sepuh, Jadi Bingung Pakai Qlue di Android"

Kompas.com - 30/05/2016, 12:21 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Kominfomas) Jakarta Selatan, Lestari Ady Wiryono, menanggapi berbagai polemik terkait pelaporan melalui Qlue yang terjadi belakangan ini.

Menurut dia, di lingkungan Pemkot Jaksel, tidak ada masalah serius terkait kewajiban RT/RW melapor via Qlue. Meskipun demikian, ia mengakui masih ada keluhan dari sejumlah RT/RW terkait Qlue.

"Kalau kesulitan adalah tapi tidak banyak, biasanya terkait pengoperasiannya saja, karena banyak yang sudah sepuh, jadi bingung pakainya di Android," kata Lestari saat ditemui di kantornya, Senin (30/5/2016).

(Baca juga: Cerita Ketua RW di Tanah Sereal yang Lapor Qlue)

Lestari mengatakan, pihaknya telah berulang kali diundang sebagai narasumber untuk sosialisasi dan pelatihan Qlue di kelurahan dalam setahun terkahir.

Tahun lalu, Sudin Kominfomas Jakarta Selatan bersama UPT Jakarta Smart City mengadakan pelatihan bagi kelurahan-kelurahan.

Rencananya, kata dia, pada Juni 2016, pelatihan serentak akan kembali digelar di 65 kelurahan di Jakarta Selatan. 

Saat ini, ia masih menunggu versi baru aplikasi CROP (Cepat Respon Opini Publik), sebagai pendamping Qlue untuk dirilis.

"Biar sekalian, nanti bulan Juni dijadwalkan di sini (Kantor Wali Kota Jakarta Selatan), mungkin dua minggu bisa selesai," ujarnya.

Lestari mengaku tak pernah ada masalah yang berujung pada pemecatan terkait kewajiban melaporkan lewat Qlue.

Ia mengapresiasi para Lurah di Jakarta Selatan, yang dinilainya mampu mendorong aparaturnya untuk aktif menggunakan Qlue.

(Baca juga: Warga Dukung Pelaporan Via Qlue )

Adapun Qlue merupakan aplikasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk wadah penampung semua kepentingan warga.

Warga dapat mengadukan semua kejadian, seperti macet, jalan rusak, banjir, penumpukan sampah, hingga pelayanan yang tak maksimal di DKI dan rumah sakit lewat tulisan ataupun foto.

Laporan dari masyarakat kemudian dipetakan secara digital dan terintegrasi dengan laman smartcity.jakarta.go.id dan Cepat Respons Opini Publik (CROP).

Semua aparat Pemprov DKI diwajibkan menginstal aplikasi tersebut, terutama CROP. Kewajiban melapor ini dikeluhkan oleh sebagian Ketua RT/RW.

Agus Iskandar, Ketua RW 12, Kebon Melati, Tanah Abang Jakarta Pusat, sebelumnya mengaku dipecat oleh Lurah Kebon Melati, Winetrin karena menentang kebijakan Pemprov DKI Jakarta, yang mengharuskan RT/RW di Jakarta melakukan laporan melaui Qlue tiga kali dalam sehari.

Kompas TV Qlue, Solusi Atau Masalah? (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com