Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2016, 11:56 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski Qlue dianggap memberatkan ketua RT/RW, sebagian warga mendukung penggunaan aplikasi laporan warga tersebut. Mereka meminta penggunaan Qlue terus didorong dan tidak dipaksakan.

Herriawan (45), warga Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengaku tak pernah melapor via Qlue, tetapi ia mendukung pelaporan tersebut karena laporan via Qlue dinilainya cepat ditanggapi.

"Pernah iseng adik saya foto sampah dekat rumah, ternyata ditanggapi cepat ya besok paginya ada 'Pasukan Oranye'," kata Herriawan, Senin (30/5/2016).

(Baca juga: Cerita CEO Qlue soal Ketua RT yang Sibuk, tetapi Tetap Kirim Laporan 3 Kali Sehari)

Herriawan juga turut bangga atas kinerja kelurahannya, Pulo, yang kini menempati peringkat teratas di Qlue dengan 87 poin.

Ia pun tertarik untuk mulai menggunakan Qlue kendati hanya untuk meresensi tempat makan di sekitar rumahnya.

Sementara itu, Riri, warga Jalan Bumi, Kebayoran Baru, mengaku memiliki akun Qlue dan mengaku puas akan aplikasi tersebut. Ia menilai, laporan melalui Qlue cepat diproses.

"Saya pakai (Qlue), tetapi jarang karena sudah ada RT dan RW yang diwajibkan. Kasihan sih tetapi kalau harus wajib," ujar dia. 

Riri mengaku pernah melapor melalui Qlue terkait sampah, parkir liar, dan mati listrik.

Semua laporan itu, kata dia, langsung diproses oleh instansi terkait. Ia pun berpendapat agar Qlue tidak dibebankan ke satu orang seperti ketua RT.

Ketua RT 08/08, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, Dewi Sayekti, mengatakan bahwa ia mendukung program pemerintah terkait Qlue.

Kendati demikian, ia khawatir jika RT/RW terlalu dipaksakan untuk melapor melalui Qlue, hal itu akan merepotkan.

"Kami sebagai RT dan RW kan punya pekerjaan juga. Agak berat juga kalau sehari harus tiga kali laporan," ujarnya.

(Baca juga: Kata Ahok, Penolakan Qlue karena Setoran dari Parkir Liar Oknum Ketua RT/RW Hilang)

Sebelumnya, Agus Iskandar, Ketua RW 12, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengaku dipecat oleh Lurah Kebon Melati, Winetrin, lantaran menentang kebijakan Pemprov DKI Jakarta, yang mengharuskan RT/RW di Jakarta menyampaikan laporan melaui Qlue tiga kali dalam sehari.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, laporan via Qlue itu merupakan tanggung jawab atas intensif yang diterima RT/RW setiap bulan sehingga laporan itu dianggap wajar.

Kompas TV Qlue, Solusi Atau Masalah? (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com