JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Panitia Amil Ramadhan Masjid Istiqlal Jakarta menyiapkan 3.000 kotak takjil setiap hari untuk dibagi-bagikan kepada warga selama Ramadhan 1437 Hijriah.
"Setiap hari akan kami siapkan 3.000 kotak takjil. Isinya ada teh kotak, nasi, lauk pauk, seperti ayam, rendang dan sayur, selama bulan Ramadhan," kata Wakil Ketua Amil Ramadhan Masjid Istiqlal Jakarta, Muhammad Wahyon, di Area Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Senin (30/5/2016).
Selain itu, menurut dia, pihak panitia menyiapkan 1.000 kotak nasi pada sepuluh hari menjelang Idul Fitri.
Ia mengatakan, dana untuk penyediaan 3.000 kotak takjil ini diperkirakan mencapai Rp 45 juta rupiah per hari.
"Kalau kita hitung-hitung, satu kotak itu Rp 15.000. Jadi total 3.000 kotak adalah Rp 45 juta per hari. Total selama satu bulan, kita siapkan dana sebesar Rp 1,35 miliar," ujar dia.
Dana tersebut, lanjut Wahyon, merupakan sumbangan dari masyarakat dan pemerintah.
"Banyak donatur dari jamaah kita, sebagian juga dari pemerintah," sambung dia.
Adapun program yang disiapkan Istiqlal selama bulan Ramadhan adalah salat tarawih berjamaah. Pada hari pertama, tarawih akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Menurut Wahyon, Imam yang memimpin tarawih akan akan diganti setiap harinya. "Ada ulama-ulama besar dari MUI, ada tokoh-tokoh besar nasional juga seperti Pak Mahfud MD, semuanya akan digilir di setiap harinya," ujar dia.
Untuk mewakili semua aliran yang ada di masyarakat, maka salat tarawih akan diselenggarakan sebanyak dua gelombang. "Yang pertama 8 rakaat, komposisinya masing-masing 2 rakaat dengan 3 witir," ungkap dia.
Di saat witir gelombang pertama, masyarakat yang ingin melakukan tarawih gelombang ke dua dipersilakan untuk menunggu sejenak.
Setelah itu, imam akan diganti untuk kemudian melanjutkan kembali sebanyak 12 rakaat salat tarawih gelombang kedua.
Selain itu, ada bingkisan lebaran untuk 1.000 anak yatim, qiyamul lail (sholat malam) dari jam 1 sampai jam 3 pagi, dan program pesantren kilat untuk mahasiswa dan anak-anak sekolah.
(Rangga Baskoro)