Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini "Contact Center" Bus DAMRI

Kompas.com - 01/06/2016, 13:19 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan Umum (Perum) DAMRI meluncurkan contact center untuk pelayanan penumpang. Contact center itu dinamakan "Hello Damri" dengan nomor 1500825.

Plt Direktur Utama Perum DAMRI Sarmadi Usman mengatakan, contact center merupakan jawaban terhadap kebutuhan tanggapan yang cepat atas keluhan, kritik, saran, ataupun pertanyaan.

"Kami sadari banyak komplain baik pengaduan lokal sampai kantor pusat dan cabang lain juga," kata Sarmadi di kantor Perum DAMRI, Jakarta Timur, Rabu (1/6/2016).

Selama ini Sarmadi mengakui pelayanan petugas contact center Perum DAMRI terhadap pelanggan belum seragam. Nomor telepon yang dipakai untuk pelayanan juga disesuaikan daerah masing-masing.

Dengan demikian, belum ada standar operasional dalam melayani pelanggan lewat sambungan telepon. Namun, dengan adanya contact center terpusat ini, semua pelayanan akan seragam dan diharapkan lebih baik.

Contact center ini akan disosialisasikan di 60 cabang Perum DAMRI di 34 provinsi di Indonesia. Pelayanan dari contact center Hello Damri ini akan mengakomodasi beberapa hal, antara lain mencari layanan bus DAMRI rute mana pun, keluhan, kritik, ide, dan saran perbaikan Perum DAMRI.

Perum DAMRI memastikan contact center ini tidak dibebani biaya percakapan. Saat ini operasional contact center baru dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Ke depan, operasional contact center akan dilakukan 24 jam.

Kompas TV Pemerintah Imbau Pemudik Motor Gunakan Angkutan Umum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com