Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genangan Air di Sebagian Kawasan Pantai Mutiara Mulai Surut

Kompas.com - 04/06/2016, 11:24 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Genangan di sebagian Kompleks Perumahan Pantai Mutiara di Penjaringan, Jakarta Utara, telah menyurut kembali ke laut.

Dari pantauan Kompas.com, Sabtu (4/6/2016), sekitar pukul 10.30 WIB, air laut yang menggenangi ruas jalan setinggi 30 sentimeter (cm) di Kompleks Perumahan Pantai Mutiara di Blok T menyurut.

Puluhan mobil sudah bisa berlalu lalang di Kompleks Pantai Mutiara. Warga juga menyambut gembira atas surutnya air laut tersebut.

Genangan air laut menyurut setelah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengerahkan empat unit pompa air besar untuk menyedot air kembali ke laut.

Selain itu, tanggul sementara yang sudah dibangun sejak Jumat (3/6/2016) malam juga menyebabkan air laut tidak lagi masuk ke jalanan kompleks perumahan.

Namun, kawasan lain di kompleks tersebut seperti di Blok R, genangan air masih terlihat dan berangsur-angsur surut. Genangan air sisa sekitar 8 cm atau setinggi mata kaki.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Denny Wahyu mengatakan, saat tanggul Pantai Mutiara jebol, ketinggian air mencapai lebih dari satu meter.

Saat ini, petugas BPBD terus berupaya untuk membuat tanggul sementara sebelum pihak pengembang kembali membangun tanggul yang baru.

Selain menambal tanggul dengan kantong pasir, saat ini petugas juga berupaya melapisi tanggul dengan tanah.

"Tanggul siang ini harus segera diselesaikan dan tanggul bisa bertahan sekitar satu minggu. Pihak pengembang yang bertanggung jawab untuk membangun tanggul baru," ujar Denny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com