Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aiptu MA Terancam Dipecat karena Terbukti Konsumsi Sabu dan Peras Pengunjung Diskotek

Kompas.com - 09/06/2016, 19:14 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Anggota Pengamanan Obyek Vital Polda Metro Jaya Aiptu MA terancam dipecat dari institusi Polri karena terbukti melakukan pemerasan serta penyalahgunaan narkotika.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu proses hukum yang berlaku. Menurut Awi, Polri terlebih dulu akan mengusut tindak pidana yang dilakukan oleh MA.

"Dipecat atau tidak kan semua proses, karena tindakannya sudah 365 (KUHP) dan narkoba, tentu pelanggaran berat, itu kan larinya ke kode etik profesi, tentunya nanti Kabid Propam yang bermain, tapi kita dulukan pidananya," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/6/2016).

Awi menambahkan, dirinya tidak bisa mendahului proses yang dilakukan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya untuk menindak MA. Ia menjelaskan, ada dua kemungkinan, yaitu MA akan diberhentikan dengan tidak hormat atau menjalani pemulihan profesi.

Kepolisian juga akan menyelidiki terkait temuan narkotika jenis sabu saat menciduk MA beberapa waktu lalu. Hal tersebut untuk mengetahui dari mana para tersangka tersebut mendapatkan sabu.

"Nanti akan kita dalami dari mana asal sabu tersebut," ucapnya.

Sebelumnya, seorang anggota Dit Pam Obvit Polda Metro Jaya, Aiptu MA, ditangkap jajaran Polsek Metro Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (7/6/2016) malam. Ia ditangkap lantaran kerap melakukan perampasan barang milik para pengunjung diskotek di kawasan Taman Sari.

Selain menangkap MA, polisi juga menangkap rekannya yang berinisial BK. Saat ditangkap, keduanya sedang mengonsumsi narkotika jenis sabu di kamar hotel tersebut.

Pengungkapan kasus tersebut bermula saat seorang korban, yaitu KTS (48), melapor ke polisi pada 5 Juni lalu. Saat itu, KTS mengaku kehilangan sepeda motor dan barang berharga lainnya akibat ulah pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com