Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Djarot Menyemati Mantan Pejabat DKI yang Distafkan Ahok

Kompas.com - 10/06/2016, 07:16 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat memiliki prinsip untuk membuka keran komunikasi seluas mungkin dengan jajaran pegawai negeri sipil (PNS) DKI. Tujuannya adalah agar visi kepala daerah juga bisa dipahami oleh bawahannya sebagai pelaksana.

"Ini kami lakukan, bertemu sama mereka. Kami kumpulkan mereka yang di bawah asisten pemerintahan misalnya atau di bagian kesra (kesejahteraan rakyat). Jadi diajak ngobrol," ujar Djarot di kawasan Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (9/6/2016).

Hal itu juga dia lakukan sewaktu masih menjabat sebagai Wali Kota Blitar, Jawa Timur. Djarot mengumpulkan birokrat di rumah dinasnya untuk mendengar keluh kesah mereka.

Di Jakarta, kata Djarot, komunikasi semacam itu juga dilakukan dengan para mantan pejabat DKI yang sudah distafkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Termasuk juga mereka yang di-grounded. Kami kumpul ngobrol gitu kan. Sekalian memotivasi dan mengingatkan apa yang masih bisa mereka sumbangkan," kata Djarot.

Djarot mengatakan, pertemuannya dengan mereka pasti tertutup. Untuk orang yang sudah "dihukum", kata Djarot, butuh ruang tertutup untuk menceritakan unek-uneknya. Djarot memilih mendengarkan itu semua.

"Mereka sudah bisa menerima kok sebagian besar. Meskipun kecewa tapi itu wajar. Sakit hati juga hanya diawal. Tapi yang penting kan harus 'di-wongke' (dimanusiakan)," kata Djarot.

Ia mengatan, dengan menempatkan mereka di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) merupakan salah satu cara untuk menghargai para PNS yang distafkan. Di sana mereka bisa menjadi mentor, berbagi pengalamannya kepada PNS lainnya, sekaligus mengajarkan ilmu birokrasi yang mereka dapat selama menjadi pejabat.

Kompas TV Wagub Djarot Bacakan Pidato Soekarno
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com