Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamen "Anak Punk" Resahkan Warga di Kramatjati

Kompas.com - 14/06/2016, 15:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur marak penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Mereka memanfaatkan kemacetan arus lalu lintas di sepanjang kawasan tersebut. Terutama mulai dari perempatan PGC hingga depan Markas Pusdikkes TNI AD.

Pantauan Beritajakarta.com, Selasa (14/6/2016), para pengamen jalanan bebas keluar masuk atau naik turun angkot untuk mengamen. Ada yang menggunakan ukulele dan banyak juga yang tanpa menggunakan alat musik sama sekali. Mereka hanya bertepuk-tepuk tangan sambil menyanyi ala kadarnya.

Para pengamen di kawasan ini didominasi oleh sekelompok remaja dengan wajah yang terlihat garang dan tubuh dipenuhi tato, mulai dari wajah, leher, dada, punggung hingga tangan dan kaki. Modal ini pula yang digunakan mereka untuk meminta-minta dengan cara paksa pada penumpang angkot.

Warga menyebut remaja tersebut dengan nama "anak punk".

Selain anak punk, banyak juga peminta-minta dengan dalih untuk sumbangan masjid, yayasan yatim piatu atau sejenisnya yang ada di luar Jakarta.

Irma (37), warga Kramat Jati mengaku setiap naik angkot di Kramat Jati dipastikan bertemu dengan anak anak punk yang mengamen. Jarak tempuh sekitar satu kilometer dari perempatan PGC ke depan Lippo Plaza, bisa empat hingga lima pengamen dijumpai.

"Mereka naik angkot secara silih berganti untuk mengamen. Kadang mintanya maksa dan dari mulutnya bau alkohol. Kalau ibu-ibu yang naik ya pasti takut dan terpaksa memberinya," katanya.

Sejumlah petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Sudin Sosial Jakarta Timur hanya duduk berkumpul di sekitar perempatan PGC.

Sementara Kasudin Sosial Jakarta Timur, Beny Martha tidak bisa dikonfirmasi melalui ponselnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com