JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mewanti-wanti pengurus PKK untuk tidak hanya memikirkan perlombaan dan peduli terhadap warga. Bahkan pria yang akrab disapa Ahok itu mengancam akan merekrut anggota partai politik untuk menjadi anggota PKK jika para anggota PKK sudah tidak peduli lagi terhadap warga.
"Saya sudah ngomong ke Bu Dien (Kepala BPMPKB Dien Emmawati). Saya mau tawarin kader parpol saja, karena mereka pasti percaya omongan saya," kata Ahok saat menyampaikan sambutan pada acara Pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PKK DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/6/2016).
"Mereka menjadi pengurus PKK atau pengurus RPTRA (ruang publik terpadu ramah anak), dijamin kepilih jadi anggota DPRD. Enak kamu urusi warga enggak usah keluar duit," kata Ahok.
Ahok menginginkan para anggota PKK agar menjadi agen pemerintahan. Tidak lagi menjadi agen minyak tanah, gas, air mineral, dan lain-lain. Selain itu, Ahok juga menginginkan para ibu-ibu yang tergabung sebagai anggota PKK dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Kemudian menjadi pemerhati masyarakat serta menjadi pengurus RPTRA.
"Saya enggak ingin PKK numpang kantor RW atau Lurah lagi, pusatnya di RPTRA. Kami ingin tiap RW ada RPTRA nya, bahkan tiap 2500 warga ada 1 RPTRA, tapi sekarang tiap kelurahan dulu ada RPTRA nya," kata Ahok.
Dengan demikian, Jakarta lengkap memiliki pelayan bagi warganya. Mulai dari Lurah sebagai estate manager. Kemudian Lurah bisa menginstruksikan Suku Dinas, SKPD, dan Pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Sedangkan anggota PKK mengurusi warga di RPTRA.
"RPTRA jadikan tempat nongkrong bergosip sehat. 'Eh anaknya si A pintar kok enggak sekolah, dia harus sekolah nih'. Tolong ibu-ibu semua kumpulkan data agar kami dapat melayani lebih baik," kata Ahok.