JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, penerapan electronic road pricing (ERP) sedang dalam proses. Akhir Juni pihaknya akan melakukan lelang.
"ERP udah, akhir bulan akan kami lakukan lelang minat. Udah jalan terus ERP. Akhir bulan ini langsung lelang," ujar Andri di Kantor Dishubtrans DKI, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2016).
Sebelum ERP diterapkan, Dishubtrans DKI akan terlebih dahulu menerapkan pelat ganjil-genap. Kebijakan itu akan diterapkan mulai Juli.
"Kami lakukan sterilisasi (busway). Tidak pindah juga (ke transportasi umum), ya sudah kami terapkan ganjil-genap untuk menunggu kekosongan (aturan) sambil menunggu ERP," kata dia.
Sebelum Dishub mengetatkan sterilisasi busway, armada transjakarta sudah ditambah. Namun, perpindahan masyarakat dari transportasi pribadi ke transportasi umum tidak meningkat signifikan. Itulah sebabnya kemudian Dishub menerapkan pelat ganjil-genap.
"Kan begini, penerapan ganjil-genap itu kenapa kami lakukan, begitu penghapusan 3 in 1 kan kami tambah tuh (armada transjakarta). Yang tadinya 490-an (armada), jumlah penumpangnya hanya berkisar di 320 ribu. Terus kami tambah nih jadi 850 angkutan dengan bantuan dari Kemenhub. Tapi angkanya tuh 370, 380 (ribu penumpang), tidak signifikan. Kenapa nih? Akhirnya kami lakukan sterilisasi," papar Andri.
Dengan penerapan pelat ganjil-genap, Andri berharap dapat memindahkan pengguna transportasi pribadi ke transportasi umum.
"Nantinya bagaimana kami mendorong masyarakat itu pindah ke kendaraan umum. Sekarang lihat tuh siang-siang. Banyak kan busnya yang melompong. Enggak efektif dong," ucap Andri. (Baca: Realisasi ERP di Jakarta Dinilai Lambat)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.