Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Yusuf Mansur Bahasanya Masih Istikharah

Kompas.com - 20/06/2016, 16:55 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ustadz Yusuf Mansur sempat disebut-sebut masuk radar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun, hingga kini PPP belum melihat keseriusan dari Yusuf Mansur.

"Beliau termasuk kami radar dari internal untuk maju Pilkada DKI. Tapi yang bersangkutan sampai saat ini bahasanya masih istikharah," kata Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Arya Permana kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (20/6/2016).

Yusuf Mansur disebut masih belum menentukan pilihan maju atau tidaknya dalam pencalonan gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta. Padahal, bila Yusuf Mansur maju, kata Arya, bisa jadi hal menarik.

"Dia salah satu tokoh punya nama nasional," kata Arya.

Sayangnya, hingga saat ini, Yusuf Mansur tidak kunjung menetapkan sikap. PPP sendiri akan mengusung calon yang ikut dalam mekanisme penjaringan partai. Ketua Umum DPP PPP M Romahurmuziy atau Romi sebelumnya mengungkapkan, untuk Pilkada DKI Jakarta, pihaknya sudah mengidentifikasi beberapa nama dari internal partai berlambang Kabah ini.

Nama-nama tersebut di antaranya Taufiequrachman Ruki. Ruki merupakan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kini menjabat sebagai Ketua Mahkamah PPP.

Kemudian, ustadz Yusuf Mansur dan Abraham "Lulung" Lunggana yang saat ini Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta juga digadang-dagang akan diusulkan menjadi bakal calon melawan petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Baca: Yusuf Mansyur Belum Berniat Maju Pilgub DKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com