JAKARTA, KOMPAS.com - Dinding penahan air laut yang jebol di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara masih belum diperbaiki hingga Selasa (21/6/2016). Sudah lebih dari dua pekan dinding tersebut jebol karena tak kuat menahan tekanan air laut saat pasang naik.
Dari bekas dinding yang jebol pada 4 Juni 2016, tampak air laut masih merembes ke ruas jalan, sebagian jalan menuju Rumah Susun Sederhana Muara Angke juga tampak tergenang.
Dari pantauan Kompas.com, tidak ada yang berubah sejak petugas membangun sebuah tanggul sementara menggunakan kantung pasir dan pancang bambu. Hanya terlihat sejumlah kantung pasir berwarna putih yang tampak masih baru ditimbun di atas tumpukan kantung pasir lainnnya.
Seorang petugas Rusun Muara Angke, David, mengatakan, pada malam hari dari bekas jebolnya tanggul, air laut meluap menggenangi jalanan. Ketinggiannya bisa mencapai 30 sentimeter. Namun luapan air laut itu tidak sampai menggenai rusun.
David mengatakan belum ada tanda-tanda bahwa dinding tersebut akan kembali dibangun.
"Belum tahu saya, masih seperti itu saja. Kalau malam sekitar jam 20.00 WIB, jalan pasti tergenang, tapi kalau di rusun cuma sampai di depan gerbang saja," kata David.
Seorang petugas dari UPT Perikanan Muara Angke, Endang, menjelaskan bahwa pembangunan dinding merupakan tanggung jawab dari UPT Perikanan Muara Angke. Endang menyebut, setelah dinding jebol, pihaknya sudah berencana untuk membangun kembali tanggul itu.
"Tiga hari (setelah) tanggul jebol, UPT sudah mau bangun lagi, tapi kabarnya masih nunggu rapat internal dulu," kata Endang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.