Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kecurangan PJ yang Dipecat "Teman Ahok"

Kompas.com - 22/06/2016, 16:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara "Teman Ahok" Amalia Ayuningtyas membenar bahwa mereka memecat para penanggung jawab pengumpul data dan foto kopi KTP dukungan yang telah berbuat curang. Padahal, mereka telah diperingatkan.

Amalia mengatakan, para pengumpul KTP selalu diperingatkan agar bekerja dengan jujur. Jika mereka curang, diberi peringatan untuk berubah.

Jika tidak berubah, mereka akan dikeluarkan dari sistem dan posko tersebut ditutup. Tentu semua fasilitas harus dicabut, printer dan hp, karena harus dipakai di tempat lain yang akan dibuka.

"Nah, Sebagian besar mereka yang melakukan konfrensi pers tadi pagi (selanjutnya kami  menyebut dengan Pak Richard cs) adalah orang yang sudah dikeluarkan dari struktur karena ketahuan berbuat curang dalam pengumpulan KTP via Posko Teman Ahok," tulis Amalia dalam keterangan tertulisnya di website temanahok.com, Rabu (22/6/2016).

Menurut Amalia, kecurangan mereka seperti pemalsuan tanda tangan, mengarang nomor HP dan lainnya. Hal itu semua terkonfirmasi karena "Teman Ahok" memiliki sistem verifikasi sebelum KTP dikumpulkan.

Petugas di Markas Pusat "Teman Ahok", kata Amalia, juga memperhatikan keanehan di tanda tangan, dan no ponsel. Secara random, mereka akan mengecek no ponsel dikonfirmasi, dan menelepon tanda tangan yang dicurigai.

"Semua formulir akan ditandai dan diberi kode, sehingga kita bisa tahu dari posko mana formulir ini berasal, dan setiap itu ada bukti tanda terima. Untuk yang ketahuan curang, KTP mereka tidak akan dihitung dan akhirnya kita keluarkan," ujarnya.

Namun, diakui dia, memang tidak selamanya sistem Teman Ahok berhasil. Amalia mengaku "Teman Ahok" juga mengaku kecolongan.

"Dalam acara Pak Richard cs, kami juga melihat ada beberapa PJ posko aktif yang datang, namun memang tidak bicara banyak. Mungkin ada hubungan solidaritas, karena setelah dicek Posko tersebut, Formulirnya bisa dikonfirmasi. Meski jumlahnya tidak sampai ribuan, Kami akan cek lebih lanjut KTP yang dikumpulkan oleh Posko Aktif dari Pak Richard cs," ujarnya.

Kompas TV â??Teman Ahokâ?? Gelar Syukuran 1 Juta KTP buat Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com