Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Didorong untuk Satukan Relawan dan Partai Politik Pendukungnya

Kompas.com - 25/06/2016, 04:29 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Ahli "Teman Ahok" I Gusti Putu Artha, menilai petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok perlu untuk mengonsolidasi relawan dan partai pendukung Ahok.

Menurut Putu, saat ini antara relawan dan partai pendukung belum terkonsolidasi. Hal itu disampaikan Putu dalam acara Buka Puasa Bersama Garda Pemuda Nasdem Bersama Ahoker's, di Setiabudi Building, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (24/6/2016).

"Pak Gubernur harus mengambil alih kepemimpinan politik ini lalu segera menyatukan relawan semua, lalu segera menyatukan partai politik semua," kata Putu.

Sebab, dirinya menilai, relawan pendukung Ahok masih jalan sendiri-sendiri. Begitu juga partai politik pendukung Ahok, yang menurutnya masih bersifat menunggu. Tujuan konsolidasi itu menurutnya agar ada pembagian tim untuk menangani berbagai urusan.

"Setelah dibentuk tim segera di konsolidasi entah siapa ketua tim kampanye, entah siapa juru bicara, entah siapa yang melayani media, dan tim sosial dan seterusnya," ujar Putu.

Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat itu mengatakan, Ahok juga perlu mendapat masukan yang tepat tentang kalkulasi politik yang berkembang di antara dua pilihan jalur untuk maju sebagai gubernur lagi di Pilkada DKI 2017.

Misalnya kalau menggunakan jalur perseorangan, apakah validitas seluruh pendukung partai dan di jalur perseorangan bisa disatukan dan bergerak efektif. Begitu pun sebaliknya kalau melalui jalur partai politik, apakah hal yang sama bisa terjadi.

Termasuk di antara dua pilihan ini konstalasi politik yang kemudian terjadi seperti apa, dan rivalitas politik yang terjadi di lapangan seperti apa. Meskipun, Putu menghilangkan keraguan dan menjamin melalui kedua jalur itu dipastikan Ahok lolos.

Namun, yang perlu dipikirkan jalur mana yang dapat menang dengan cepat. (Baca: Amalia: "Teman Ahok" Digebukin, Teman yang Lain Harus Bantu)

"Di antara kalkulasi politik inilah menurut saya, kita semua memberikan masukan ke Pak Ahok untuk memberikan masukan setepat-tepatnya. Kita hari ini tidak bisa berpikir ideal kalau ternyata ujung-ujungnya kalah. Tapi bagaimana memastikan kemenangan," ujar Putu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com