Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Pengurus PDI-P Tak Mau Ahok, Megawati Beri Peluang

Kompas.com - 25/06/2016, 11:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai pengurus PDI-P tidak tertarik mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilkada DKI 2017. Hal ini terlihat dari ucapan-ucapan mereka.

"Sebetulnya PDI-P enggak mau dengan Ahok. Lihat saja pernyataan dari pengurus-pengurusnya," kata Qodari, dalam talkshow radio dengan topik "Ahok Galau, Teman Risau" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/6/2016).

Soal wacana mengapa nama Ahok masih kerap didengungkan akan didukung PDI-P, Qodari mengatakan, hal itu karena ada faktor Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Menurut penilaian Qodari, Megawati sebenarnya memilih Ahok. Dia terlihat bertentangan dengan para pengurus PDI-P.

"Ada faktor Ibu Mega masih memiliki hati kedekatan dengan Ahok. (Tapi) sulit juga pengurusnya enggak mau sama Ahok, ibunya kasih peluang," ujar Qodari.

Qodari menilai, Partai Golkar lebih cepat melihat peluang. Masuknya Golkar menjadi partai ketiga yang mendukung Ahok selain Nasdem dan Hanura, membuat PDI-P sekarang galau.

"Saya kira mungkin PDI-P akan mengajukan calon sendiri," ujar Qodari.

PDI-P berpotensi mengajukan Djarot Saiful Hidayat. Soal Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini, Qodari melihat ada keengganan Risma meninggalkan Surabaya. Kecuali Megawati yang meminta.

Dia beranggapan, PDI-P lebih tepat mengusung Djarot kalau nantinya melawan Ahok. Sebab, Djarot punya pengalaman sebagai Wakil Gubernur DKI dan mantan Kepala Daerah di Blitar.

"Pertama Djarot punya pengalaman. Kedua dia kader PDI-P tulen, kader ideologis. Ketiga, latar belakang kepala daerah," ujar Qodari.

Hadir dalam dalam talkshow tersebut Ketua DPP Partai Golkar Agun Gunanjar, Ketua DPP PDI-P Andreas Pareira, Ketua Komunitas Batman Immanuel Ebenezer, dan Mantan Penanggung Jawab "Teman Ahok" Paulus Romundo.

Kompas TV Ahok Bikin PDI-P Pecah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com