Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adian Napitupulu Minta "Teman Ahok" Minta Maaf

Kompas.com - 25/06/2016, 14:38 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), Adian Napitupulu meminta kepada relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, "Teman Ahok", meminta maaf kepada Pospera atas tudingannya yang menyebut Pospera merupakan organisasi sayap partai.

Adian menilai, dari pernyataan tersebut, Teman Ahok tidak mengetahui latar belakang pembentukan Pospera.

Dia menjelaskan, bahwa pembentukan Pospera berasal dari anggota aktivis 1998. Selain itu, tidak hanya satu partai yang ada di Pospera, sejumlah kader partai lain seperti Hanura, PKB, Golkar, bahkan Gerindra menjadi anggota Pospera.

Untuk itu, Adian meminta agar Teman Ahok segera mencabut pernyataan itu.

"Organisasi Pospera bukan underbone partai manapun, dia berada di persatuan nasional aktivis 98 dari berbagai wilayah."

"Makanya Teman Ahok harus mengklarifikasi secara terbuka dan mencabut pernyataannya. Pospera sayap partai itu tidak benar," ujar Adian saat jumpa pers di Sekretariat Pospera, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (25/6/2016).

Adian mengatakan, jika Teman Ahok tidak meminta maaf, dirinya menilai akan ada sanksi sosial yang akan diberikan oleh masyarakat.

"Kalau tidak minta maaf artinya mereka tidak patriotik, kalau masih muda nggak apa-apa bikin salah, namanya masih muda, minim pengalaman. Nanti rakyat merendahkan mereka. Kalau muda bohong dan nggak minta maaf, tua nya bagaimana," ujar Adian.

Saat jumpa pers yang diadakan Pospera untuk menjawab tudingan Teman Ahok, tampak sejumlah kader partai ikut memberikan keterangan soal Pospera. Sejumlah kader partai itu berasal dari Hanura, Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN.

Sebelumnya, dalam menanggapi pengakuan lima mantan Teman Ahok yang menyebut ada kecurangan dalam pengumpulan KTP untuk Ahok, Teman Ahok mengatakan ada sebuah organisasi sayap partai yang melatarbelakangi pengakuan itu. Namun, Teman Ahok enggan menyebut organisasi itu. Indikasi organisasi yang disebut Teman Ahok menjurus ke Pospera.

Kompas TV Eks Teman Ahok Ungkap Modus Pengumpulan KTP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com