Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Harap PDI-P Putuskan Calon Gubernur Tidak "Last Minute" seperti Saat Pilkada 2012

Kompas.com - 26/06/2016, 23:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga Ketua DPP Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, berharap partainya segera mengumumkan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ia tidak ingin PDI-P mengumumkan calon yang akan diusung pada detik-detik terakhir, atau seperti yang terjadi saat Pilkada DKI 2012.

(Baca juga: Djarot Sindir Partai Lain yang Tunggu Calon Gubernur Usungan PDI-P)

Saat itu, PDI-P memutuskan untuk mengusung Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama menjelang pendaftaran calon.

"Mudah-mudahan cepat diputuskan, jangan seperti dulu (calon gubernur dan wakil gubernur) baru diputuskan jelang masuk pendaftaran. Sekarang insya Allah setelah Lebaran," kata Djarot, di Kantor DPC PDI-P Jakarta Utara, Cilincing, Minggu (26/6/2016) malam.

Saat Pilkada 2012, Djarot menjabat Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta. Menurut dia, ketika itu semua kader dan masyarakat tak menyangka PDI-P akan mengusung Joko Widodo bersama Basuki Tjahaja Purnama.

Sebab, kata dia, saat itu petahana Fauzi Bowo yang diunggulkan dalam berbagai survei.

"Nah, sekarang meskipun belum ada calon (gubernur) yang jelas, konsolidasi dan semangat tetap lanjutkan. Siap enggak, se-iya sekata, seperjuangan?" tanya Djarot kepada anggota DPC PDI-P Jakarta Utara.

Pernyataan Djarot ini disambut positif para anggota DPC. "Siap! Bapak siap, enggak?" kata anggota DPC partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Djarot pun menjawab bahwa ia siap menyongsong Pilkada DKI 2017. "Siap, dong. Kalau Anda semua siap, saya enggak siap, gimana? Pemimpin harus lebih siap dan berjalan di depan, pemimpin yang akan bertanggung jawab dan menjadi tauladan ke mana rakyatnya harus berjuang dan bertarung," ujar Djarot.

(Baca juga: Djarot: Anda Kader Partai Masa Pilih yang di Luar Partai?)

Ada 27 tokoh yang mendaftarkan diri mengikuti penjaringan bakal calon gubernur DKI yang digelar DPD PDI-P DKI Jakarta.

Beberapa tokoh yang mendaftar adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, pengusaha Sandiaga Uno, dan Hasnaeni alias "Wanita Emas".

"Setelah Lebaran, Ibu Ketum (Megawati Soekarnoputri) dan DPP akan merumuskan (calon gubernur dan wakil gubernur) yang terbaik, bukan untuk PDI Perjuangan saja, melainkan juga untuk Jakarta keseluruhan," kata Djarot.

Kompas TV Politisi PDI-P Coba Bujuk Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com