Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II Sebut "Delay" di Bandara Soekarno-Hatta Masih Aman

Kompas.com - 04/07/2016, 15:13 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura II Faik Fahmi menilai, keterlambatan penerbangan atau delay di Bandara Soekarno-Hatta masih aman bagi penumpang.

Hal tersebut dikarenakan kurun waktu delay dari 30 sampai 60 menit.

"Di sini itu saya lihat delay di bawah 30 menit, itu ada sekitar 12 persen. Kalau di bawah 30 menit tidak terlalu terasa, masih relatif aman," kata Faik kepada Kompas.com, Senin (4/7/2016).

(Baca juga: Kemenhub Tegur Maskapai Penerbangan Jual Tiket Lebihi Tarif)

Faik mengakui, ada pesawat yang delay di atas dua jam, tetapi menurut dia, jumlahnya hanya 1,76 persen dari total penerbangan sejak H-12 sampai H-2 Lebaran tahun ini.

Selain itu, kata Faik, delay terjadi hampir di semua maskapai. Meski demikian, kondisi jelang Lebaran tahun ini di Bandara Soekarno-Hatta dinilainya lebih baik dibanding tahun lalu.

Pada tahun lalu, lanjut dia, banyak penerbangan yang dibatalkan karena adanya erupsi gunung berapi.

Karena saking banyaknya penerbangan yang dibatalkan saat itu, menurut Faik, penumpang terpaksa mudik naik bus ke wilayah Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah maskapai tercatat terkena keterlambatan penerbangan atau delay di Bandara Soekarno-Hatta sejak H-5 hingga H-2 Lebaran.

Maskapai yang menoreh angka delay paling banyak adalah Garuda Indonesia, disusul dengan Sriwijaya Air dan Lion Air.

Berdasarkan data on time performance (OTP) penerbangan keberangkatan domestik Bandara Soekarno-Hatta yang dikeluarkan oleh PT Angkasa Pura II, Garuda Indonesia sejak H-5 hingga hari ini tercatat terkena keterlambatan untuk 82 penerbangan.

(Baca juga: Tiket Pesawat Tembus Rp 10 Juta di Papua, Kemenhub Janji Inspeksi Maskapai Penerbangan )

Sementara itu, Sriwijaya Air tercatat terkena keterlambatan untuk 63 penerbangan, sedangkan Lion Air 61 penerbangan.

Maskapai lain yang juga terkena keterlambatan adalah Nam Air (37 penerbangan), Citilink (33 penerbangan), Batik Air (8 penerbangan), AirAsia (4 penerbangan), AirAsia Extra (3 penerbangan), Air Fast Indonesia (3 penerbangan), Kalstar (2 penerbangan), dan Trigana Air (1 penerbangan).

Kompas TV Kemenhub Bakal Awasi Pelaksanaan Kompensasi Delay
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com