JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan partainya serta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) telah sepakat untuk mendukung calon gubernur yang beretika dan maju melalui jalur partai politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Kesepakatan dihasilkan setelah pimpinan pengurus daerah kedua partai politik tersebut berbuka puasa bersama di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2016).
"Pemimpin yang ada etikanya, gubernur itu kan jadi sorotan. Sehingga perlu pemimpin yang beretika. Pemahaman Jakarta lebih jauh, masyarakat ingin lebih sejahtera tanpa menyakiti," kata Taufik.
Selain itu, lanjut dia, PDI-P dan Gerindra juga bersepakat untuk tidak mendukung calon perseorangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Mereka akan mendukung bakal calon gubernur yang mendaftar ke partai politik.
"Ada kesamaan yang fundamental, bahwa calon (gubernur) yang kami dorong ke DPP itu calon yang mendaftar ke masing-masing partai. Itu dulu kesepakatannya, calon gubernur yang mendaftar ke partai," kata Taufik.
Nantinya, kata Taufik, DPP serta ketua umum masing-masing partai yang akan memutuskan bakal calon gubernur yang akan diusung.
"Kalau kami di Gerindra sudah menyerahkan tiga nama (bakal calon gubernur) ke DPP. Yaitu Sandiaga Uno, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Yusril Ihza Mahendra," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta tersebut.
Jika berkoalisi, kedua partai politik ini akan mengumpulkan sebanyak 43 kursi di DPRD DKI Jakarta. Sehingga mereka dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Sedangkan tiga partai politik, yakni Nasdem, Hanura, dan Golkar telah menyatakan dukungan mereka kepada calon petahana Basuki Tjahaja Purnama yang berencana maju melalui jalur perseorangan.