JAKARTA, KOMPAS.com — Banyaknya pemudik yang menggunakan jasa kereta api menjadi berkah tersendiri bagi para porter atau orang-orang yang menawarkan jasa membawakan barang-barang bawaan para pemudik.
Supandi, porter di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, mengatakan bahwa penghasilannya saat Lebaran cenderung meningkat dibandingkan pada hari-hari biasa.
"Lebih banyak, (penghasilan) meningkat, tetapi tergantung rezekinya," ujar Supandi kepada Kompas.com, Sabtu (9/7/2016).
(Baca juga: Penumpang yang Berangkat dari Stasiun Gambir Masih Ramai)
Supandi mengaku tidak libur pada saat hari Lebaran. Seusai melaksanakan shalat Id, ia langsung berangkat ke Stasiun Gambir untuk bekerja sebagai porter. "Habis shalat Id langsung ke sini," kata dia.
Porter lainnya, Ely, mengatakan bahwa penghasilannya bisa mencapai dua kali lipat dibandingkan hari biasa.
"Kalau Lebaran gini, sehari bisa Rp 300.000. Kalau hari biasa, Rp 150.000," ucap pria yang sudah 10 tahun bekerja sebagai porter itu.
Meski begitu, ia mengatakan bahwa penghasilannya setiap hari tidak menentu. Setiap kali membawa barang bawaan penumpang kereta api, Ely mendapat upah Rp 20.000-Rp 25.000.
Menurut dia, para porter tidak pernah mematok tarif tertentu kepada penumpang yang menggunakan jasa mereka.
Dalam satu bulan, para porter bekerja selama 15 hari. Mereka siaga selama 24 jam penuh dalam sehari dan libur keesokan harinya.
Hanya, menurut Ely, para porter tidak bisa bekerja selama dua hari berturut-turut atau setiap hari. "Kalau setiap hari masuk, dipukulin orang," katanya berseloroh.
Menurut pantauan Kompas.com, para porter di Stasiun Gambir tersebar di beberapa tempat. Ada yang di dalam ataupun di luar stasiun.
Porter yang berada di dalam stasiun menawarkan jasa mereka kepada para penumpang yang baru tiba di Stasiun Gambir.
Sementara itu, porter yang di luar stasiun menunggu kedatangan mobil-mobil yang memasuki halaman stasiun untuk menawarkan jasa mereka membawakan barang.
Para porter di Stasiun Gambir mengenakan seragam berwarna hitam dan biru tua bertulisan "Stasiun Gambir" di bagian belakang.
Di bagian depan seragam tertulis nama porter tersebut dan logo PT Kereta Api Indonesia (KAI).