Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satroni Kantor di Jagakarsa, Komplotan Rampok Sekap Anggota TNI

Kompas.com - 10/07/2016, 14:22 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Ayudi Persada yang berada di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan disatroni komplotan perampok, Kamis (7/7/2016) lalu.

Saat menjalankan aksinya, para pelaku yang diperkirakan berjumlah lima orang itu menyekap seorang anggota TNI yang saat itu sedang menjaga kantor perusahaan tersebut.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Eko Hadi Santoso mengatakan perampokan itu terjadi sehari setelah Lebaran atau pada Kamis (7/7/2016) sekitar pukul 03.00 WIB.

Saat itu, menurut Eko, anggota TNI yang diikat para pelaku adalah Pelda IW, anggota Koramil Jagakarsa.

"Korban saat itu sedang diperbantukan sebagai sekuriti di perusahaan itu. Dia diikat para pelaku," ujar Eko ketika dikonfirmasi, Minggu (10/7/2016).

Eko mengungkapkan, para pelaku perapok tersebut diperkirakan berjumlah lima orang. Saat menjalankan aksinya, komplotan itu membawa senjata tajam jenis golok.

Saat masuk kantor perusahaan yang berada di Jalan Raya Lenteng Agung, Kelurahan Tanjungbarat, Kecamatan Jagakarsa, tersebut, para pelaku melompati pagar. Kemudian, komplotan itu langsung mengikat tangan, kaki dan menyekap mulut korban menggunakan tali dan juga lakban.

"Para pelaku mengambil uang perusahaan sebesar Rp 90 juta dan uang pribadi korban sebesar Rp 10 juta," ucapnya.

Untuk menghilangkan jejaknya, para pelaku juga mengambil dekoder Close Circuit Television (CCTV) yang berada di kantor tersebut.

Mendapat laporan kejadian tersebut, polisi langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan para saksi di sekitar lokasi. Saat ini, polisi masih memburu para pelaku.

"Saat ini masih kami selidiki dan mengidentifikasi para pelaku," kata Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com