JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Agung Setya mengatakan, penyidik mendapat informasi bahwa sebanyak 60 anak terpapar vaksin palsu di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur.
Sebelumnya diketahui, sebanyak 197 anak terpapar vaksin palsu di sebuah klinik di Ciracas, Jakarta Timur.
"Hari ini kami temukan 60 anak terpapar di RS HB (Harapan Bunda) dan dalam proses penanganan," ujar Agung dalam diskusi bertajuk "Jalan Hitam Vaksin Palsu" di Jakarta, Sabtu (16/7/2016).
Agung mengatakan, temuan tersebut akan ditindaklanjuti oleh tim satgas. Sama seperti temuan sebelumnya, satgas akan mendata anak-anak tersebut dan memberikan vaksin ulang.
"Mulanya kami mendapatkan 48, kami dalami jadi 197. Dan sekarang bertambah lagi. Semuanya tertangani dengan baik," kata Agung.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan Maura Linda Sitanggang mengatakan, satgas bekerjasama denga Bareskrim Polri untuk mendalami jumlah anak-anak yang terpapar vaksin palsu.
Ia memastikan seluruh anak tersebut akan divaksin ulang.
"Akan dilakukan vaksin ulang dan pemeriksaan. Akan diberikan vaksin yang benar sesuai pedoman," kata Maura.
Hinggi hari ini, penyidik telah menetapkan 23 tersangka terkait vaksin palsu. Tidak hanya dokter, mereka yang terlibat juga termasuk bidan, pemilik apotek, perawat, distributor, hingga produsen vaksin palsu.
Berdasarkan paparan Bareskrim Polri dan Kementerian Kesehatan di Komisi IX DPR kemarin, ada 14 rumah sakit, 8 klinik, dan tenaga kesehatan yang menggunakan vaksin palsu, sebagian besar beroperasi di sekitar Bekasi. Rinciannya, 10 RS di Kabupaten Bekasi dan 3 RS di Kota Bekasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.