Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Penggunaan Vaksin Palsu, RS Harapan Bunda Dijaga 65 Personel Polisi

Kompas.com - 18/07/2016, 18:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Polres Metro Jakarta Timur mengerahkan puluhan anggotanya dibantu Satuan Brimob untuk melakukan pengamanan di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur. Pengamanan dilakukan karena banyaknya warga yang ingin meminta penjelasan di rumah sakit itu terkait kasus vaksin palsu.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Jakarta Timur Komisaris Husaimah mengatakan, total ada 65 personel kepolisian yang diturunkan mengamankan rumah sakit tersebut. Dari jumlah itu, 15 personel merupakan anggota Polres, 20 petugas Polsek Ciracas, dan satu peleton atau 30 personel Brimob.

"Tujuan pengamanan memberikan rasa aman terhadap semua pihak agar aspirasi masyarakat dapat tersalurkan dan pihak manajemen dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam melayani masyarakat," kata Husaimah kepada Kompas.com, di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, Senin (18/7/2016).

Husaimah meyakini masyarakat akan menyampaikan aspirasinya dengan baik dan menghindari tindakan anarkistis. Ia membantah bahwa keberadaan personel kepolisian adalah untuk menghalangi warga yang hendak meminta penjelasan kepada manajemen rumah sakit tersebut.

"Polisi tidak menghalangi bahkan menjembatani, memberikan arahan dan petunjuk semaksimal mungkin, itu membantu masyarakat," ujar Husaimah.

Selain menurunkan puluhan personel, Polres Metro Jakarta Timur juga menyediakan tenda sebagai posko pengamanan. Menurut Husaimah, pengamanan akan dilakukan sampai situasi di rumah sakit kembali normal.

Kompas TV Ketika Kepercayaan Pasien Dinistakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com