Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Sempat Minta Keterangan Hanie untuk Perjelas Kesaksian Pelayan Olivier

Kompas.com - 20/07/2016, 17:54 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis hakim yang mengadili Jessica Kumala Wongso, terdakwa dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin, meminta keterangan Hanie pada sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016). Hakim memanggil Hanie dari tempat duduk pengunjung karena ada keterangan pelayan kafe Olivier, Agus Triyono, yang belum jelas.

Sebelumnya, hakim bertanya apakah Agus melihat isi gelas es kopi vietnam yang diminum Mirna berkurang, dan seberapa banyak es kopi itu telah diminum. Namun, Agus mengaku tidak begitu ingat karena dia tidak memperhatikan isi gelas es kopi vietnam tersebut setelah Mirna kejang-kejang.

"Kayaknya (es kopi vietnam) itu berkurang, tapi enggak tahu kurangnya seberapa. Saya enggak hitung," kata Agus kepada majelis hakim.

"Kamu kan yang nuangin, yang lihatin langsung, harusnya tahu itu minuman berkurang apa enggak, kan," kata salah satu hakim anggota, Binsar Gultom.

"Coba panggil Hanie, dia ada di sebelah korban, harusnya tahu," tambah Binsar.

Hanie pun maju dari tempat duduk pengunjung di dalam ruang sidang. Ketika ditanyai, Hanie lebih banyak menjawab pertanyaan majelis hakim dengan singkat. Hanie merupakan teman Jessica dan Mirna. Dia berada di tempat kejadian ketika Mirna mendadak kejang-kejang setelah minum es kopi yang dibelikan Jesscia di kafe itu.

"Apa Saudari Hanie melihat Mirna minum kopi itu?" tanya Binsar.

"Iya, saya lihat yang mulia. Mirna datang langsung duduk, ngaduk kopinya pakai sedotan, lalu minum kopinya," jawab Hanie.

"Nah, berarti sudah jelas, kan, kalau minuman itu berkurang. Kamu (Agus) tadi jawabnya kurang jelas," kata Binsar.

Setelah memastikan minuman di dalam gelas itu berkurang, Agus bersaksi bahwa ia melihat langsung Mirna kejang-kejang.

Kondisi Mirna yang seperti itu, menurut Hanie, terjadi sekitar dua menit setelah es kopi vietnam diminum.

Pelayan kafe Olivier langsung mendatangi Mirna yang kepalanya sudah tertunduk di atas meja. Dari mulut Mirna keluar busa dan tubuhnya membiru.

Hal itu dibenarkan Hanie dan Agus, yang pada waktu itu sama-sama membantu memindahkan Mirna ke kursi roda sebelum diantar ke klinik.

"Saya tahu persis itu badannya jadi biru.... Soalnya saya yang bopong, jadi tahu persis," kata Agus.

Satu jam sebelum Mirna kejang-kejang, Agus membawakan es kopi vietnam pesanan Jessica ke meja nomor 54. Di hadapan Jessica, Agus menyajikan es kopi vietnam lengkap dengan memberi sedotan yang masih terbungkus dan tissue.

Sesaat sebelum Mirna meminum kopi, Agus yang sempat berkeliling memantau kondisi kafe mengaku melihat warna kopi vietnam yang tadinya dia bawa telah berubah warna. Warnanya sudah tidak seperti warna kopi pada umumnya.

"Saya bercanda ke teman saya, 'Itu Ibunya minum jamu kunyit'. Warnanya memang mirip banget sama kunyit, kuning begitu. Tapi saya enggak nyangka kejadiannya sampai ada yang (meninggal) begitu," kata Agus.

Kompas TV Pelayan Lihat Sedotan Sudah Dimasukkan ke Dalam Minuman Mirna
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com