Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Taufik: Baru Sekali Sembahyang Jumat, Elektabilitas Sjafrie 7 Persen

Kompas.com - 21/07/2016, 20:01 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik, mengatakan, bukan hal yang sulit bagi Gerindra untuk mengalahkan Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Dia mengatakan, salah satu bakal calon gubernur yang masuk penjaringan Gerindra, Sjafrie Sjamsoeddin, sudah punya  elektabilitas meskipun baru sekali bersosialisasi dengan masyarakat.

"Jadi bayangkan dari mulai Jumat kemarin, malam takbiran. Sjafrie cuma ngomong 'saya siap deh'. Abis itu jalan ke Luar Batang, 7 persen (elektabilitasnya)," kata Taufik di Kantor Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).

Elektabilitas Sjafrie yang dimaksud Taufik yakni saat Sjafrie disandingkan dengan Ahok dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam survei yang dilakukan SMRC. Sjafrie memiliki elektabilitas 7,7 persen, sementara Risma 21,4 persen, dan Ahok 57 persen.

"Baru sekali sembahyang Jumat, 7 persen Sjafrie. Ahok ngumpulin KTP udah setahun, itu juga masih ragu," kata dia.

Jika setelah ini Sjafrie lebih banyak bersosialisasi ke masyarakat, dia yakin elektabilitas Sjafrie akan meningkat. Itulah sebabnya dia menyebut tidak sulit untuk mengalahkan Ahok.

"Kalo besok saya minta Sjafrie sembahyang Jumat di Kampung Pulo, enggak terlalu sulit-lah (mengalahkan Ahok)," ucap Taufik.

Menurut dia, saat ini elektabilitas Ahok masih tertinggi karena partai politik belum mengumumkan calon gubernur yang akan mereka dukung pada Pilkada DKI 2017.

"Kalau sekarang, Ahok menang karena belum ada calon," kata dia.

Taufik yakin 100 persen bahwa Gerindra dapat mengalahkan Ahok. Dia berkaca pada Pilkada DKI 2012. Meski Fauzi Bowo memiliki elektabilitas tinggi, Joko Widodo-Ahok mampu mengalahkannya.

"Saya enggak khawatir dengan hasil survei. Dulu juga begitu. Tanya aja dulu sama sini (SMRC) bagaimana Fauzi Bowo. Kami seolah-olah kalah sebelum main, ternyata enggak," ungkap Taufik.

SMRC melakukan survei pada 24-29 Juni 2016. Survei dengan metode wawancara dilakukan terhadap 820 responden. Namun, hanya 646 responden yang dinyatakan valid dan datanya dianalisis.

Dalam simulasi terbuka tanpa memberikan nama tokoh, Ahok menjadi top of mind dengan elektabilitas 36,6 persen. Sementara dalam simulasi semi terbuka dengan memberikan 22 nama tokoh, elektabilitas Ahok mencapai 53,4 persen. Elektabilitas Ahok itu jauh lebih tinggi dibandingkan tokoh lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com