Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Besar Barat Segera Direvitalisasi

Kompas.com - 22/07/2016, 20:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Revitalisasi Kali Besar di sekitar Kota Tua, Jakarta, ditargetkan dimulai pada Agustus ini. Menurut rencana, jalan di sekitar Kali Besar Barat akan menjadi tempat "nongkrong" baru bagi warga kota dan pengunjung. Air di kali itu akan disaring menjadi bersih dilengkapi dengan taman di sisi kiri dan kanannya.

Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua Norviadi S Husodo mengatakan, sebelumnya Dinas Tata Air DKI Jakarta sudah melakukan pekerjaan awal berupa uji tanah di Kali Besar.

Sesuai dengan Instruksi Gubernur Nomor 101 Tahun 2016, percepatan revitalisasi Kota Tua harus segera dilaksanakan. Salah satunya adalah revitalisasi lingkungan kali selebar 20 meter itu. Nantinya, pekerjaan itu juga akan dilanjutkan hingga ke Kali Pakin, Pasar Ikan, Jakarta Utara.

"Nanti bagian yang terlihat dari jalan itu air jernih. Di sisi kiri-kanannya juga akan ada semacam tangga berundak dan taman supaya warga bisa nongkrong," ujarnya, Kamis (21/7).

Pada tahap awal, revitalisasi Kali Besar Barat itu ditargetkan sepanjang 600 meter-700 meter hingga Jembatan Kota Intan. Revitalisasi itu memakan dana sekitar Rp 270 miliar.

Menurut Norviadi, penataan Kali Besar itu terinspirasi dari Sungai Cheonggyecheon di jantung kota Seoul. Dulu sungai itu kumuh dan bau, kini menjadi bersih, terawat, asri, dan menjadi ikon kota Seoul.

Jika revitalisasi Kali Besar segera terwujud, UPK Kota Tua menargetkan kunjungan di tempat wisata sejarah itu semakin meningkat. Saat ini, Kali Besar masih berkutat pada masalah sampah, kotor, dan bau. Padahal, jika berjalan di trotoar di samping kali, pemandangan gedung-gedung tua di sekelilingnya terlihat indah.

Bayangan gedung-gedung tua itu pun terlihat memantul di permukaan air saat cuaca cerah. Romantisisme masa lalu Oud Batavia terasa nyata.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Kali Besar Barat akan direlokasi ke Jalan Tongkol. Di atas kali sejajar sepanjang 600 meter akan dibuat jembatan-jembatan untuk pejalan kali. Sisi kiri dan kanan kali juga akan dihiasi lampu, pohon, dan aspal akan diganti batu andesit. Untuk mewujudkan impian itu, Pemprov DKI menggandeng arsitek swasta Budi Lim.

Sejak Senin (18/7), Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta juga mulai melakukan sosialisasi dan rekayasa lalu lintas di Jalan Tambora 4-Jalan Tambora 7 untuk pekerjaan awal revitalisasi. Jalan Tambora 4-Jalan Tambora 7 ditutup akibat pelaksanaan proyek tersebut.

Selama proyek dikerjakan, warga dari arah utara diharapkan melintas melewati Jalan Perniagaan, Jalan Tambora 6, atau Jalan Moh Mansyur. Adapun warga dari arah selatan diharapkan melewati Jalan Tambora 6, Jalan Gajah Mada, Jalan Pancoran, dan Jalan Perniagaan. Alat berat dan material untuk menguatkan tanggul kali sudah diletakkan di sekitar lokasi. Menurut rencana, alat penyaring dan penjernih air juga segera dipasang di lokasi.

"Sekarang ini masih dalam tahapan sosialisasi," ujar Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendarwan, Kamis.

Penertiban

Selain rencana revitalisasi Kali Besar, UPK Kota Tua juga melakukan penataan PKL, parkir liar, dan membatasi operasional kawasan plaza Museum Sejarah Jakarta. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja RM Tamo P Sijabat mengatakan, kawasan plaza akan selalu steril dari PKL.

PKL yang sudah terdaftar dan memiliki kartu tanda anggota diperbolehkan berjualan di Lorong Virgin. Sebagian pedagang juga akan direlokasi ke Jalan Cengkeh dan Jalan Tongkol. Jika sebelumnya Kota Tua beroperasi selama 24 jam, kini operasional wisata bersejarah itu akan dibatasi hingga pukul 22.00 saja.

Lokasi parkir yang diperbolehkan juga hanya di depan Gedung Dharma Niaga atau di samping Kafe Batavia. Parkir liar yang semula ada di Jalan Pintu Besar Utara akan ditertibkan.

"Ada 72 satuan tugas yang berjaga selama tiga sif. Mereka akan berjaga di akses-akses masuk yang ada. Kami berharap Kota Tua benar-benar steril," ungkap Tamo. (DEA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Juli 2016, di halaman 26 dengan judul "Kali Besar Barat Segera Direvitalisasi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com