Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Korban Vaksin Palsu di RS Elisabeth Divaksin Ulang

Kompas.com - 26/07/2016, 10:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Para pasien yang tercatat mendapat vaksin palsu di Rumah Sakit Elisabeth mulai divaksin ulang. Pelaksanaan vaksin itu dilakukan di RS Rawa Lumbu, Bekasi.

Pantauan Kompas.com, Selasa (26/7/2016) pagi, sejumlah warga mulai berdatangan ke RS Rawa Lumbu. Pihak RS Rawa Lumbu menyediakan poli vaksin ulang di pintu masuk belakang rumah sakit.

Pengamanan cukup ketat penjagaan dari aparat TNI dan Polri di RS Rawa Lumbu. Satu persatu orangtua korban vaksin yang datang membawa anaknya, kemudian masuk.

Salah satu orangtua korban vaksin di RS Elisabeth Eri Wijayanti (26) mengatakan, dia diberitahu pihak RS Elisabeth mengenai adanya vaksin ulang ini.

"Kemarin saya ditelepon dari bagian marketing rumah sakit kalau di sini ada vaksin ulang," kata Eri, saat ditemui di RS Rawa Lumbu, Bekasi, Selasa pagi.

Dari daftar anak yang diberi vaksin di RS Elisabeth, Eri mengaku anaknya tercatat yang menerima vaksin palsu.

"Dari list RS Elisabeth, anak saya juga kena dengan vaksin Pediacel yang dilakukan pada Desember," ujar Eri.

Dia setuju dengan adanya vaksin ulang ini. Yang dia harapkan anaknya bisa sehat.

"Sebelumnya khawatir takut kenapa-kenapa. Dengan adanya vaksin ulang, rasanya lebih lega," ujar Eri.

Eri tidak tahu alasan pelaksanaan vaksin ulang tidak dilakukan rumah sakit pemberi vaksin atau di RS Elisabeth. Setelah vaksin ulang ini Eri mengaku belum berpikir memperpanjang kasus ini.

"Kalau saya pribadi dari awal tuntutan tidak ada, cuma ngikuti informasi yang ada. Sudah ada tindak lanjut dari rumah sakit ya sudah," ujar Eri.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tetty Menurung nampak hadir di RS Rawa Lumbu. Kabarnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi juga akan meninjau pelaksanaan vaksin ulang ini.

Kompas TV Polemik Vaksin Ulang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com