Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Penumpang Salah Terminal, Garuda Indonesia Siagakan Bus Gratis di Soekarno-Hatta

Kompas.com - 04/08/2016, 14:59 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo menuturkan telah menyiapkan langkah antisipasi terkait dengan pindahnya penerbangan domestik di Bandara Soekarno-Hatta, dari Terminal 2F ke Terminal 3 yang baru selesai dibangun.

Langkah yang dimaksud adalah layanan transportasi gratis jika ada penumpang yang salah terminal ketika pesawat domestik Garuda Indonesia resmi pindah ke Terminal 3, Selasa (9/8/2016) mendatang.

"Kami siagakan bus gratis untuk membantu transportasi penumpang kalau ada yang belum tahu operasional pesawat kami sudah pindah," kata Arif kepada Kompas.com, di Hangar 4 GMF AeroAsia, Kamis (4/8/2016).

Selain menyiapkan bus gratis, Garuda Indonesia juga akan menempatkan sejumlah petugasnya di Terminal 2F. Penempatan petugas Garuda Indonesia ini dikhususkan untuk memberi informasi bahwa penumpang penerbangan domestik naik dari Terminal 3, bukan lagi dari Terminal 2F.

"Layanan bus dan petugas kami stand by sampai dua pekan, untuk jaga-jaga kalau ada penumpang yang masih salah terminal," tutur Arif.

Proyek perluasan Terminal 3 atau yang sempat disebut sebagai Terminal 3 Ultimate akan resmi beroperasi mulai 9 Agustus 2016. Bangunan Terminal 3 dapat dioperasikan setelah mendapatkan izin operasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan pada Selasa (2/8/2016) lalu.

Pada tahap awal, pengoperasian Terminal 3 baru diisi oleh semua penerbangan domestik Garuda Indonesia. Ke depannya, secara bertahap, semua penerbangan internasional Garuda Indonesia dan maskapai internasional lainnya akan mengisi terminal terbesar di Indonesia itu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Megapolitan
Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Megapolitan
Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com