Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Serapan APBD DKI 2015 Paling Tinggi

Kompas.com - 09/08/2016, 19:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan, serapan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2015 paling baik. Serapan APBD tahun ini sebesar 68 persen.

"(Serapan anggaran) tahun 2015 termasuk rendah enggak? (Serapan anggaran) paling tinggi semasa di DKI," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Hal itu sekaligus untuk membantah pernyataan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta Bambang DH.

Bambang menyatakan, salah satu kekurangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini adalah kemampuan menyerap anggaran. Penyerapan rencah karena kurangnya komunikasi antara gubernur dengan DPRD DKI Jakarta.

"Pembangunan kami paling baik, susun anggaran paling cepat enggak? Paling baik, kamu bandingin (penyusunan anggaran) sebelum tahun 2015 ke sini, (penyusunan) KUAPPAS (kebijakan umum anggaran prioritas plafon anggaran sementara) aja enggak jelas kok. Sekarang (penyusunan anggaran) kami semua tepat waktu kok," kata Ahok.

Tahun 2015, Ahok menyebut sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) terjadi karena pemotongan anggaran belanja lahan serta transfer bagi hasil dari Kementerian Keuangan.

"Jadi karena masukan yang kurang, kami pengeluaran juga agak pas, lumayan. Sekarang tergantung DPRD mau cepat (bahas APBD) atau enggak, kalau enggak mau cepat ya gue Pergub-in lagi," kata Ahok.

Dari data yang ada, hanya tahun 2014 serangan APBD DKI berada di bawah angka 68 persen,  yaitu sebesar 59.32 persersen. Tahun 2012 penyerapan anggaran DKI mencapai 80 persen dari Rp 41,3 triliun. Tahun 2013 penyerapan anggaran meningkat menjadi 82 persen dari Rp 50,1 triliun. Pada 2014 serapan anggaran memang hanya sebesar 59,32 persen dari Rp 72 triliun.

Pada semester pertama tahun 2016 ini serapan anggarannya sebesar 33,06 persen dari total Rp 67,1 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com